GridOto.com - Tak diragukan, Kawasaki Ninja H2R (versi balap dari H2) adalah motor produksi massal dengan performa luar biasa saat ini.
Performa mesinnya bahkan jauh mengalahkan saudaranya, ZX-10RR yang dipakai Jonathan Rea mendominasi ajang World Superbike selama beberapa tahun terakhir.
Berbekal mesin yang sama-sama 4 silinder 1.000 cc, power H2R mencapai 296 dk sementara ZX-10RR berkisar di 197 dk.
Kenapa ya H2R tidak dipakai Kawasaki untuk berkompetisi di ajang World Superbike?
(Baca Juga: Sirkuit di MotoGP Jerman Sulit Menyalip, Ini yang Dilakukan Tim Valentino Rossi)
Ternyata, Kawasaki Ninja H2R dilarang di World Superbike, sob!
Lo, apa alasannya? Kan sama-sama motor produksi masal juga kayak kawan-kawannya.
Kapasitas ruang bakarnya juga mirip-mirip dengan kompetitornya yang rata-rata sekarang memakai mesin 4 silinder 1.000 cc, apa salah H2R?
Kawasaki Ninja H2R memakai supercharger, sob. Part penambah tenaga memakai suplai udara yang biasanya terpasang pada mobil.
Supercharger termasuk salah satu jenis kompresor dalam teknologi forced induction.
Teknologi forced induction menggunakan udara bertekanan tinggi yang didiistribusikan ke dalam ruang pembakaran mesin, untuk menghasilkan tenaga mesin yang lebih besar dan juga efisiensi bahan bakar yang lebih baik.
Sesuai regulasi, motor dengan forced induction dilarang dipakai berkompetisi di ajang World Superbike.
(Baca Juga: Klasemen WSBK San Marino: Jonathan Rea Tempel Point Alvaro Bautista)
Homologasi untuk menyetarakan kekuatan motor dengan forced induction agar setara dengan motor pabrikan lainnya juga susah.
Yang ada malah kekuatan mesin H2R dikebiri habis-habisan agar setara dengan motor lainnya.
Misal boleh, tim lain juga akan berlomba membikin motor dengan forced induction lainnya.
Jika pabrikan lainnya tidak mau bikin, ya kompetisinya akan jadi tidak menarik lagi.
Makanya FIM melarangnya di ajang World Superbike.
Di MotoGP, mesin dengan forced induction juga dilarang, sob.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | bikesportnews.com,Autoevolution.com |
KOMENTAR