GridOto.com - Seorang pria bersembunyi di dalam selokan selama 24 jam demi menghindari kejaran polisi di Provinsi Samut Prakan, Thailand, Minggu (30/6/2019).
Dilansir dari Mirror Online, pria tersebut bernama Sopha Ardjalee (46).
Awalnya Ardjalee dihentikan polisi setelah kedapatan mengendarai motor tanpa pelat nomor.
Saat itu polisi hanya akan menilang Ardjalee karena melanggar peraturan berkendara.
(Baca Juga: Enggak Ditilang, Pengendara Tidak Pakai Helm Malah Dibagi Helm dan Bunga Mawar Oleh Polisi)
Saat memeriksa tubuh Ardjalee, polisi menemukan paket sabu di sakunya.
Tiba-tiba Ardjalee kabur dan merangkak masuk ke selokan.
Petugas sempat berusaha menghentikan Ardjalee dengan menarik pakaiannya sampai robek.
Namun, Ardjalee berhasil meloloskan diri dan menghilang masuk ke dalam selokan.
(Baca Juga: Kia Sedona Terobos Busway, Menolak Ditilang dan Mengaku Kenal Pejabat Polisi)
“Dia menjatuhkan dirinya ke tanah dan berusaha berpegangan pada lantai beton,” kata petugas.
Pria itu bertahan di dalam selokan sampai keesokan harinya yaitu pada Senin (1/7/2019) pagi.
Dengan bantuan relawan, polisi dapat menarik keluar pria itu dari selokan yang bau dan penuh lumpur setelah hampir 24 jam.
Saat dikeluarkan, tubuh pria itu sudah dipenuhi lumpur berwarna hitam sampai menutupi wajahnya seperti ikan belut.
(Baca Juga: Video : Enggak Terima Ditilang, Pemotor Bentak Dan Dorong Polisi di Jalan)
“Saya sangat lapar dan haus,” kata Ardjalee.
“Baunya sangat busuk. Saya pikir saya tidak akan bisa keluar hidup-hidup,” tambahnya.
Inspektur Polisi Phra Pradaeng, Letnan Kolonel Sanyan Phuphanna mengatakan tersangka dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan fisik.
“Kami membawanya untuk dilakukan pemeriksaan fisik dan memastikan dia tidak terluka selama pelarian,” ujarnya.
(Baca Juga: Street Manners: Masih Mau Suap Kalau Kena Tilang? Siap-siap Masuk Buih!)
“Tersangka akan dikenakan tuduhan pemakaian dan kepemilikan narkoba. Dia akan ditahan sambil menunggu proses hukum,” tuturnya.
Seharusnya hal ini tidak perlu terjadi seandainya dia menyerah kepada polisi sejak awal.
“Dia bisa saja mati di dalam sana,” kata Sanyan Phuphanna.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Mirror Online |
KOMENTAR