Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Blak-blakan Duljatmono: Sektor Logistik Jadi Tumpuan Mitsubishi Fuso, Tapi...

Muhammad Ermiel Zulfikar - Senin, 1 Juli 2019 | 18:30 WIB
Duljatmono, selaku Marketing Director Sales & Marketing Division KTB saat ditemui GridOto.com di kantornya yang terletak di kawasan Pulomas, Jakarta.
Muhammad Ermiel Zulfikar/GridOto.com
Duljatmono, selaku Marketing Director Sales & Marketing Division KTB saat ditemui GridOto.com di kantornya yang terletak di kawasan Pulomas, Jakarta.

GridOto.com - Selama periode Januari hingga Mei 2019, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) berhasil membukukan angka penjualan sebanyak 36.574 unit di sektor kendaraan niaga Indonesia.

Duljatmono, selaku Marketing Director Sales & Marketing Division KTB mengungkapkan, hasil tersebut membuat Mitsubishi Fuso menguasai segmen kendaraan niaga secara nasional, dengan pangsa pasar mencapai 43,5 persen.

Walaupun dirinya akui terjadi penurunan penjualan yang cukup drastis, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2018 lalu.

(Baca Juga: Blak-blakan Daihatsu: Berburu Diskon Sudah Jadi Budaya Belanja Masyarakat Indonesia)

"Kalau kami melihat pasar sampai dengan Mei 2019 ini jika dibandingkan tahun lalu itu turun sekitar 20,8 persen. Januari sampai dengan Mei 2019 itu 36.574 unit persisnya, tapi tahun lalu 46.155 unit," papar Duljatmono.

"Jika ditotalkan itu share kami di market secara nasional sampai dengan Mei 2019 ini sekitar 43,5 persen, masih market leader," imbuhnya saat ditemui GridOto.com belum lama ini di kawasan Pulomas, Jakarta.

Duljatmono menambahkan, ada tiga segmen yang menjadi faktor pendorong penjualan di tahun 2019 ini, dengan sektor logistik yang menjadi kontribusi utama penjualan mereka.

KTB mencatat porsi terbesar penjualan masih berasal dari segmen tersebut, walaupun dari segi permintaan dalam beberapa tahun terakhir ini terbilang stagnan.

(Baca Juga: Blak-blakan Agus Djaja: Berawal dari Modif Mobil Pameran, Begini Asal Mula Perusahaanya Hingga Jadi Vendor TRD di Indonesia)

"Logistik itu secara kontribusi paling besar sebenarnya kalau bicara sektor, tapi dua tahun kemarin itu pertumbuhannya stagnan. Jadi tidak ada pertumbuhan (dari segi permintaan)," kata pria yang akrab disapa Momon ini.

"Tapi mulai akhir 2018 itu logistik sudah mulai kelihatan tren pertumbuhannya, sampai dengan saat ini," lanjutnya.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa dengan beroperasinya jalan tol baru secara otomatis bakal mempermudah aliran pengiriman barang dengan menggunakan jalur darat.

Kondisi itu juga yang membuat adanya potensi kuat pertumbuhan di sektor angkutan barang alias logistik.

(Baca Juga: Blak-blakan Tri Yuswidjajanto Zaenuri: Ganti Oli Melewati Masa Anjuran, Amankah?) 

"Pertumbuhan ekonomi sebenarnya identik dengan pertumbuhan otomotif khususnya di sektor kendaraan niaga," kata Momon lagi.

"Kenapa? karena aktifitas ekonominya tinggi, terutama kalau diharapkan tinggi itu kayak pembangunan infrastruktur yang luar biasa besar, sehingga menjadi dorongan demand yang luar biasa besarnya," tutupnya.

Editor : Hendra

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Fazzio Youth Festival Sambangi Jakarta, Ini Loh SMA yang Borong Juara

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa