GridOto.com - Pelaku sindikat spesialis pencurian truk dan pick up di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tak bisa mengelak dari kejaran Tim Cobra Polres Lumajang.
Salah satu pelaku berada di RS Bhayangkara Kab Lumajang karena saat dilakukan penangkapan tersangka sedang menjalani perawatan di RS setempat.
Tersangka bernama Abdullah (30) asal Probolinggo, mengaku sebagai perantara penjualan barang hasil curian.
Namun saat upaya penangkapan, Abdullah berusaha kabur dari kejaran Tim Cobra dengan membawa infus.
(Baca Juga: Miris! Oknum PNS di Lumajang ini Terlibat Pencurian Motor)
Karena ia masih menjalani perawatan akibat terkena ledakan bondet (sejenis bom ikan) sehingga beberapa jarinya harus diamputasi.
Meski berusaha kabur, tersangka Abdullah tetap berhasil diamankan oleh Tim Cobra di jalan.
Namun saat itu Kepala Dusun setempat atas nama Ahmadi, berusaha membawa pergi Abdullah.
Oleh karena itu si Kepala Dusun juga diamankan Tim Cobra untuk ditelusuri apa motif membawa pergi tersangka Abdullah dari RS.
(Baca Juga: Waspada Sob! Jangan Beli Motor Kode ST, Ini Kata Kapolres Lumajang)
Kapolres Lumajang AKBP Arsal Sahban mengatakan tersangka Abdullah ini adalah salah satu bagian dari spesialis pencurian truk dan mobil pick up.
"Belum saya dalami. Nanti akan saya rilis semua pelakunya. Karena yang Abdullah bukan pemetik langsung, tapi perantara," kata Arsal saat dikonfirmasi GridOto.com Jumat (28/6/2019).
"Pesan yang mau saya sampaikan di sini, kalau dia tahu dikejar Tim cobra, sampai keluar rumah sakit masih dalam keadaan di infus," tegasnya. Ada-ada saja ya.
Diketahui ada lima tempat kejadian perkara (TKP) yaitu dua terjadi di Lumajang, satu di Jember, satu di Situbondo dan satu lagi di Ponorogo.
(Baca Juga: Jalur di Lumajang Ini Diangap Kawasan Begal , Polisi Lakukan Ini)
"Abdullah di sini berperan sebagai perantara. Upahnya sebagai perantara 1 gram shabu,” ujar AKBP Arsal Sahban.
Sementara, Kasat Reskrim AKP Hasran Cobra yang juga Katim Cobra akan bersikap tegas untuk mengusut kasus ini.
"Ada 6 pelaku sudah kami tangkap. Kasus saat ini kami kembangkan sekaligus mencari barang bukti lainnya yang telah dijual. Tim saya saat ini bergerak ke Bayuwangi untuk mencari barang bukti lainnya” ujar Hasran.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR