GridOto.com – Pulang dari MotoGP Catalunya dengan tangan hampa, mustahil bagi Andrea Dovizioso kejar Marc Marquez dalam perebutan gelar juara dunia tahun ini.
Andrea Dovizioso yang semula tertinggal 12 point dari Marc Marquez, menjauh jadi 37 point usai MotoGP Catalunya (16/6).
Masih ada 12 balapan, tersedia 300 point maksimal yang diperebutkan, mampukah Andrea Dovizioso mengejar pembalap tim Repsol Honda itu?
Sejauh musim ini, Marc Marquez paling rendah finish di urutan kedua, kecuali kecelakaan di MotoGP Amerika.
(Baca Juga: Jadi Korban Crash MotoGP Catalunya, Andrea Dovizioso Menyerah Berebut Gelar Tahun Ini?)
Di luar kesalahan yang dibuatnya, dalam menyelesaikan balapan, Marquez belum pernah terlempar dari posisi tiga besar sejak MotoGP Malaysia 2017 yang finish keempat.
Jadi, pembalap Spanyol ini kembali difavoritkan meraih gelar MotoGP keenamnya.
Namun bukan berarti pembalap lain tidak punya kesempatan.
Andrea Dovizioso juga catatan sangat positif dalam tujuh balapan awal tahun ini, kecuali jadi korban crash Jorge Lorenzo di Barcelona kemarin.
Finish terburuknya di urutan keempat.
Motor Ducati Desmosedici telah mengalami kemajuan dan bisa mengatasi kelemahannya.
Tetapi konsistensi saja tidak cukup untuk menghadapi Marquez.
Untuk mendongrak point penting, Dovizioso tidak hanya finish di depan Marquez, tetapi juga menempatkan pembalap sebanyak mungkin antara dirinya dengan Marquez.
Rekan setimnya Danilo Petrucci dan pembalap Pramac Ducati Jack Miller bisa menjadi palang pintu.
(Baca Juga: Crash MotoGP Catalunya, Andrea Dovizioso Belum Ikhlas Menerima Permintaan Maaf Jorge Lorenzo)
Yang jadi pertanyaan, apakah Danilo Petrucci mau berkorban di tahun pertamanya membela tim pabrikan?
Mengingat saat ini hanya tertinggal 5 point dari Dovizioso.
Jika tidak memungkinkan, Dovizioso bisa menaruh harapan dari para pesaingnya seperti Alex Rins (Suzuki) serta kedua pembalap Yamaha (Valentino Rossi dan Maverick Vinales) untuk membantunya bersaing dengan Marquez.
Jangan lupakan juga pembalap Repsol Honda Jorge Lorenzo yang mungkin saja bangkit di paruh musim kedua, setelah berjuang keras.
| Editor | : | Fendi |
KOMENTAR