GridOto.com - Walaupun sudah lebih baik dari musim 2018, Valtteri Bottas masih kesulitan menyaingi Lewis Hamilton yang tampil sangat baik di F1 2019.
Valtteri Bottas berhasil menggebrak dengan mendominasi seri pertama di Australia, sampai seri ke-4 keduanya sama-sama meraih 2 kemenangan dan 2 kali runner-up.
Di seri ke-5 Bottas masih bisa posisi ke-2 menempel Hamilton.
Namun di seri ke-6 dan ke-7, Valtteri Bottas sedikit melorot dan baru kembali bisa menempel Hamilton pada seri ke-8, di Prancis, akhir pekan kemarin.
(Baca Juga: Marc Marquez Ungkap Kekuatan Terbesar Jorge Lorenzo)
Melorotnya posisi Valtteri Bottas salah satunya karena start balapan yang kurang jos sehingga kehilangan posisinya.
Bos tim Mercedes, Toto Wolff, masih percaya Valtteri Bottas bisa menyaingi Lewis Hamilton untuk musim 2019 ini.
"Dengan start yang lebih bagus di beberapa balapan terakhir, seharusnya dia bisa menang paling tidak 2 lagi, dan dia tahu itu," kata Wolff dilansir GridOto.com dari Planet F1.
"Jadi aku optimis Valtteri hanya butuh weekend lebih bagus untuk bisa mendekati Lewis dan tidak membiarkannya bebas dengan kejuaraan," tegas Wolff.
Menurut Wolff, Valtteri Bottas punya keunggulan dengan tampil bagus saat kualifikasi.
Dan seharusnya raihan bagus di kualifikasi itu jadi poin buatnya.
Dengan start yang lebih bagus, Bottas bisa bersaing dengan Hamilton di baris depan sejak awal.
"Lalu kelemahan keduanya adalah manajemen ban. Dan dia sudah sangat berhati-hati dimana dia harus mengembangkan itu," jelas Wolff.
(Baca Juga: Begini Cara Kerja Motor MotoGP Kurangi Kecepatan dari 285 Km/jam ke 95 Km/jam, Cuma Butuh Waktu 5 Detik)
Masalah ban ini harus segera diatasi Bottas kalau mau bisa menyaingi Hamilton.
"Ada trek dimana dia sekuat Lewis, atau bahkan lebih kuat, dimana batasan ban tidak kelihatan, tapi di trek yang tergantung dengan ban, Valtteri harus mengganti gaya balapnya," sambungnya.
Wolff cukup yakin Bottas bisa mengatasi masalah manajemen ban ini dengan gaya balap yang lebih bagus.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | f1i.com |
KOMENTAR