GridOto.com Pasti banyak pecinta motor yang iri dengan Abie Kuntadi.
Pasalnya doi punya salah satu motor yang cukup jarang populasinya di Indonesia.
Motor tersebut adalah Yamaha TZR250 keluaran 1989.
Motor ini tergolong legendaris karena kerap dipacu di ajang balap kejuaraan dunia.
(Baca Juga: Awas.. Komponen Ini Lemah Bisa Bikin CVT Motor Matic Terasa Bergetar)
"Bahkan cerita dari bokap dulu motor ini sering dipakai di Sirkuit Ancol," buka Abie.
Tapi Abie dapat motor ini dalam keadaan rongsokan dan mati total.
"Butuh waktu panjang buat restorasi karena motor ini mati dari tahun 1992 sampai 2012," terangnya.
"Bahkan infonya saat ini hanya tersisa dua unit saja yang hidup di Indonesia," jelasnya lagi.
(Baca Juga: Pakai Roller Rocker Arm Bikin Tenaga Motor Besar dan Bensin Irit!)
Kebayang kan susahnya restorasi motor ini?
"Untuk part yang di restorasi di area mesin ada di area piston yang kini pakai merek Wossner dan karburator Mikuni TM34," jelas Abie yang melakukan pengerjaan restorasi di bengkel Samudera Speed di daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Untuk barang-barang ini hampir semua dibeli di Ebay karena di Indonesia tidak ada," jelas Abie yang tinggal di daerah Cipete, Jakarta Selatan.
"Oh iya TZR tahun 1989 ini tergolong langka karena ia reverse cylinder yang cuma di produksi sampai tahun 1991," terangnya.
(Baca Juga: Pilihan dan Harga Cover Body Carbon Kevlar di Kawasaki New Ninja 250)
"Setelahnya ia pakai model mesin V-twin, tenaganya bisa sampai 45 dk lho," bangganya.
Kelar urusan mesin Abie lanjut ke area kaki-kaki.
"Watu dapat motor ini ia pakai kombinasi pelek 17-18 inci, tapi pelek 18 inci sudah rusak makanya gue ganti pakai pelek 17 inci TZR 250 yang punya lebar 4,5 inci," tambahnya.
"Untungnya sokbreker depan-belakang yang bisa disetel itu masih bagus semua," terang Abie.
(Baca Juga: Awas.. Ada Efek Negatif dari Melebarkan Ukuran Pelek dan Ban di Motor)
"Bahkan sokbreker belakang itu punya sembilan settingan rebound, memang sudah siap untuk balap sejak lahir motor ini," jelasnya.
Terakhir Abie mengecat bodi bawaan pabrik dengan livery ala Eddi Lawson.
"Cat aslinya hanya merah dan putih, karena sudah pudar gue pakai livery ala Marlboro supaya kental nuansa motor MotoGP di era 2-tak," tutupnya.
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
KOMENTAR