GridOto.com- Engine mounting umumnya berbahan karet dan besi, komponen ini bertugas untuk menyerap getaran dari mesin supaya penumpang tetap merasa nyaman.
Engine mounting merupakan part yang memiliki umur panjang, masuk dalam kategori slow moving.
Walaupun termasuk kategori slow moving, namun seiring berjalannya waktu komponen ini juga bisa mengalami kerusakan dan tentu berakibat mengurangi kenyamanan pengemudi dan penumpang.
"Usia engine mounting biasanya setiap 50 ribu sampai 60 ribu kilometer, namun angka tersebut tidak menjadi patokan yang tepat," Kata Dede, teknisi King Mobil, Tangerang.
Dede menjelaskan, untuk mobil harian yang tinggal di kota-kota besar, risiko kerusakan engine mounting lebih cepat.
(Baca Juga: Cara Mudah Merawat Karet Kaca dan Karet Pintu Mobil, Cukup Lakukan Ini)
"Harga untuk engine mounting berkisar antara Rp 300 ribuan sampai 600 ribuan, tergantung jumlahnya berapa," ucapnya.
Untuk mobil penggerak roda belakang atau Rear Wheel Drive (RWD) seperti mobil Toyota Avanza, Kijang Innova, dan Toyota Rush, umumnya menggunakan 2 buah engine mounting.
"Mobil penggerak belakang biasanya engine mountingnyanya 2, di sebelah kiri dan kanan," katanya.
Sedangkan mobil dengan penggerak roda depan atau Front Wheel Drive (FWD) seperti mobil Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, Mitsubishi Xpander, umumnya menggunakan 4 buah engine mounting.
"Kalau mobil penggerak depan lebih ribet, dia ada 4 engine mounting, di setiap sisi dan di transmisi," tutup Dede, Teknisi King Mobil di Tangerang.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR