GridOto.com - Hari ini tanggal 22 Juni, bertepatan dengan ulang tahun ke-492 Kota Jakarta, yuk mengenang Bus Transjakarta sejak era perkenalannya sampai sekarang.
Bus Transjakarta sering disebut dengan Busway, padahal busway itu adalah jalur khusus tempat Bus Transjakarta lewat.
Transjakarta sebuah gagasan baru yang direncanakan sejak masa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta dulu, Letnan Jend TNI Purn Dr H Sutiyoso atau yang akrab dipanggil Bang Yos.
Menjadikannya moda angkutan umum terbaru di Indonesia.
Diluncurkan tahun 2004 silam dengan diresmikannya koridor 1, Transjakarta menjadi negara pertama di Asia Tenggara dan Selatan yang menggunakan sistem Bus Rapid Transit (BRT) sebagai moda angkutan umumnya.
Upaya ini guna memecah kemacetan dari Ibu Kota Jakarta yang makin hari makin semrawut.
(Baca Juga: Hari Pertama Kerja Anies Baswedan Jajal Transjakarta, Baur Dengan Masyarakat)
Hal tersebut dengan memberikan tawaran kepada masyarakat Jakarta dengan memberikan angkutan umum yang cepat, nyaman, aman, dan terjangkau.
Beberapa pertentangan pendapat serta kontroversi pun berdatangan.
Sedikit pemaksaan jalur dari Busway yang serasa memiliki jalan tol khusus untuknya, membuat masyarakat protes akan hal tersebut.
Pasalnya mereka merasa jalan mereka direbut oleh Busway yang notabene tidak setiap menit melewati jalanan itu.
(Baca Juga: Transjakarta Alami Lonjakan Penumpang Hingga 45 Juta Orang Tahun 2018)
Namun hal tersebut bertujuan agar masyarakat Jakarta lebih cenderung menggunakan angkutan umum daripada kendaraan pribadi, di mana nantinya moda umum baru ini akan dapat berjalan lancar di luar kemacetan.
Dengan gigih pemimpin Jakarta dari tahun ketahun mempertahankan hal tersebut.
Untuk mendukung gagasan tersebut, makin hari makin ditambahlah unit Transjakarta yang didatangkan dari berbagai produsen bus.
Mulai dari Cina, Jepang, bahkan Eropa yang memang terkenal memiliki bus-bus nyaman nan andal.
(Baca Juga: Saat Asian Para Games 2018 TransJakarta Gratis di Akhir Pekan)
Dan bus-bus yang digunakan pun berbeda dari bus biasa.
Pada Transjakarta, bus yang digunakan adalah bus dengan bahan bakar gas sehingga pengisiannya hanya bisa dilakukan di SPBG tertentu.
Penambahan Halte baru serta koridor-koridor baru pun dilakukan pemerintah agar penggunaan Transjakarta dapat merata di Ibu Kota Jakarta.
Selain penambahan unit dan halte serta koridor, peningkatan fasilitas pendukung pun terus ditambah.
(Baca Juga: Hari Ini MRT Diresmikan, Ini 5 Rute Baru Transjakarta yang Terintegrasi dengan Stasiun MRT)
Baik halte bus yang nyaman, fasilitas khusus wanita dan orang dengan kebutuhan khusus, serta kemudahan-kemudahan lain mereka tawarkan kepada masyarakat.
Hal tersebut semata demi warga ibu kota sendiri agar lebih tertarik menggunakan Busway, yang sampai sekarang bisa kita lihat.
Usaha gigih tersebut pun berbuah manis.
Tiap hari mungkin ribuan atau bahkan jutaan orang mondar-mandir keluar masuk halte Transjakarta untuk menikmati moda transportasi umum ini.
(Baca Juga: Oknum Ojol Pecahkan Kaca Bus Transjakarta, Hanya Karena Motor Tersenggol)
Hingga saat ini Transjakarta menjadi kiblat dari kota dan provinsi lain di Indonesia dalam soal angkutan umum yang inovatif.
Di balik kesuksesannya pun Transjakarta melakukan beberapa perubahan.
Seperti penggantian logo yang awalnya identik dengan Elang Bondol-nya sampai sekarang ini.
Awalnya logo dari Transjakarta menggunakan Elang Bondol sebagai maskotnya yang membawa tulisan Transjakarta di bawahnya.
(Baca Juga: Transjakarta Buka Rute Baru, Pas Buat Keliling Wisata Sejarah di Jakarta)
Lalu pada 2012, logo digantikan dengan logo yang cukup simpel dengan huruf 'tj' dengan background merah dan kemudian terdapat tulisan Transjakarta dengan background hitam.
Dan ditahun 2014 Ia berganti lagi dengan logo baru yang identik dengan warna biru agar senada dengan warna unit-unit barunya.
Namun pihak pemerintah sendiri mengaku Elang Bondol tetap menjadi maskot dari Transjakarta walaupun tidak terpampang di logonya.
Tak hanya itu perkembangan pun turut dimasukkan dalam daftar peningkatan moda umum Transjakarta.
(Baca Juga: Mau Jajal Nikmati Bus Listrik Transjakarta? Ini Hari Terakhir Lo)
Pada awalnya bus-bus hanya model bus tunggal dan sekarang ada juga Transjakarta dengan model bus gandeng dengan dua bodi.
Tak hanya itu, mereka juga menambah unit yang makin membuat tertarik pengguna dengan bus yang menggunakan berbagai tipe bahan bakar.
Dulu kebanyakan bus Transjakarta hampir semua menggunakan bahan bakar gas seperti Mitsubishi Colt FE 84G, Mercedes-Benz OH 1626 NG M/T dan A/T, Scania K320IA CNG Euro VI, Zhongtong Bus LCK6180GC, Ankai HFF6180G02D, Weichai CNG Euro IV, dan banyak lagi lainnya.
Lalu ada juga bus Amari, bus Mercedes Benz OH-1526, Bus Hino RK hibah Kemenhub, bus Toyota Dyna, Hino, Scania K310IB, dan bus bus lain dari berbagai merek yang berbahan bakar diesel/biodiesel.
(Baca Juga: Inilah Tantang Untuk Transjakarta Dalam Pengujian Bus Listrik)
Dan beberapa waktu lalu mereka mengenalkan bus terbaru mereka yang bertenaga listrik yang diproduksi oleh PT Mobil Anak Bangsa (MAB).
Sebagai tambahan, moda umum ini juga berintegrasi dengan moda umum lainnya.
Dulunya hubungan saling menguntungkan tersebut terjalin dengan bus kota, dan sampai sekarang Transjakarta juga berintegrasi dengan MRT demi kepuasan para pelanggan dengan memudahkan akses transportasi mereka.
Semoga kedepannya pemanfaatan moda angkutan umum ini menjadi lebih baik dan masyarakat semakin banyak menggunakannya.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | id.wikipedia.org |
KOMENTAR