GridOto.com - Angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama 12 hari berlangsungnya Operasi Ketupat Muara Takus 2019 di wilayah Riau menurun.
Dilansir dari Tribun Pekanbaru, hal tersebut jika dibandingkan pada Operasi Ketupat Muara Takus 2018 dalam kurun waktu yang sama.
Polda Riau mencatat, kecelakaan lalu lintas selama 12 hari Operasi Ketupat Muara Takus sebanyak 26 kasus.
Sedangkan pada operasi Ketupat Muara Takus tahun 2018 lalu mencapai 30 kasus.
(Baca Juga: Cegah Kecelakaan Libur Lebaran Makin Tinggi, Ditlantas Polda Riau Beri 10 Tips Berkendara)
Penurunan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda Riau mencapai 13 persen.
"Jika dibandingkan dengan data angka kecelakaan lalu lintas selama 12 hari Operasi Ketupat Muara Takus tahun ini dengan 12 hari Operasi Ketupat Muara Takus tahun lalu menunjukkan tren penurunan sebesar 13 persen," ungkap Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Senin (10/6/2019).
Menurut Kombes Pol Sunarto, kecelakaan yang terjadi didominasi oleh jalur utama lintas mudik dan balik lebaran.
Pada jalur utama, angka kecelakaan tercatat sebanyak 18 kasus.
(Baca Juga: Antisipasi Kecelakaan, Polres Blora Larang Mobil Bak Angkut Penumpang)
Sementara di jalur alternatif, angka kecelakaan sebanyak 6 kasus.
"Sedangkan di jalur lainnya hanya 2 kasus," ujar Kombes Pol Sunarto.
Sedangkan berdasarkan daerah, angka kecelakaan lalu lintas paling banyak terjadi di daerah Kampar.
Hal itu disebabkan, jalur perlintasan di daerah Kampar merupakan jalur mudik lintas Barat yang selalu ramai dilintasi oleh pengendara jelang dan pasca-Lebaran.
(Baca Juga: Awas! Baju Tersangkut Gear Motor, Satu Keluarga Alami Kecelakaan)
"Kemudian disusul oleh Siak dan Kuansing yang masing-masing sebanyak 6 kasus. Sedangkan Kota Pekanbaru hanya terjadi 5 kasus kecelakaan selama 12 hari Operasi Ketupat Muara Takus berlangsung," katanya.
Disusul oleh Pelalawan dengan angka kecelakaan yang terjadi sebanyak 3 kasus.
Sementara untuk Dumai, Inhu, dan Rohil masing-masing terjadi 1 kasus.
"Pada 12 hari Operasi Ketupat Muara Takus di Bengkalis, Inhil, Rohul dan Meranti masih nihil," tuturnya.
(Baca Juga: Kecelakaan Karambol 8 Kendaraan di Tol Semarang Jadi Bahan Video Hoax, Polda Jateng Beri Klarifikasi)
Meskipun angka kecelakaan lalu lintas dalam 12 hari menurun, namun angka korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal dunia justru meningkat.
Hingga saat ini, angka korban jiwa yang disebabkan kecelakaan lalu lintas mencapai 16 orang.
"Sedangkan di kurun waktu 12 hari Operasi Ketupat Muara Takus tahun lalu sebanyak 11 orang. Ada peningkatan sebanyak 45 persen," terangnya.
Tidak hanya angka korban meninggal saja yang meningkat, korban kecelakaan lalu lintas yang mengalami luka ringan juga mengalami peningkatan.
(Baca Juga: Tercatat Sudah Terjadi 162 Kecelakaan di Jateng Selama Arus Mudik, Polisi Akan Coba Hal Ini Untuk Arus Balik)
Pada 12 hari Operasi Ketupat Muara Takus tahun lalu, Polda Riau mencatat sebanyak 14 orang yang mengalami luka ringan.
Sedangkan pada 12 hari Operasi Ketupat Muara Takus tahun ini sebanyak 35 orang.
"Ada kenaikan angka korban luka ringan, persentase mencapai 150 persen. Sementara untuk korban luka berat mengalami penurunan. Jika tahun lalu mencapai 30 orang, saat ini hanya 10 orang. Menurun hingga 67 persen," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Lakalantas di Riau Turun, Korban Meninggal Justru Naik 45 Persen Selama Operasi Ketupat 2019.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | tribun pekanbaru |
KOMENTAR