GridOto.com - Jumlah jalan rusak berlubang dan menganga di Kota Pekanbaru, Riau belakangan ini semakin banyak, membuat Yamaha NMax warna pink ikutan protes.
Kondisi ini terjadi dikarenakan pengaruh cuaca hujan yang terus mengguyur Kota Bertuah dalam beberapa hari terakhir.
Dilansir dari Tribun Pekanbaru, pada akhir April 2019 lalu, jumlah jalan rusak di Kota Pekanbaru berjumlah sekitar 1.200 titik.
Dapat dipastikan pada Juni ini, jumlahnya akan terus bertambah.
(Baca Juga: Turing Lewat Jalan Rusak? Pakai Cara Ini Biar Sokbreker Awet)
Dinas PUPR Pekanbaru mengklaim sudah melakukan perbaikan tambal sulam.
Namun sayangnya, dari perbaikan yang dilakukan, banyak yang rusak lagi.
"Makanya kita desak Dinas PUPR terus memperbaikinya. Karena memang anggaran yang sudah kita anggarkan untuk perbaikan jalan ini di APBD 2019 sebesar Rp 12 miliar. Jadi, harus dimaksimalkan ini," ujar Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Ruslan Tarigan SPd, Minggu (9/6/2019).
Diakuinya, dalam beberapa hari terakhir, masyarakat pengendara pengguna jalan banyak mengeluhkan jalan yang rusak.
(Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran, Jalan Rusak Dekat Tol Malang-Pandaan Akan Diperbaiki)
Seperti halnya pengendara motor Yamaha Nmax berwarna pink yang satu ini.
Terlihat ia sedang melakukan aksi protes dengan memarkirkan motornya di dekat jalan rusak.
Di depan motornya juga bersandar kardus bertuliskan "2016-2019 telah dibuka kolam pancing !!!".
Jika diperhatikan, jalan rusak yang tergenang air tersebut tampak cukup parah.
(Baca Juga: Bus Oleng Setelah Hindari Jalan Rusak, Akhirnya Nyender di Bahu Jalan)
"Kalau korban kecelakaan karena masuk lubang, sudah ada kita terima. Memang belum ada yang meninggal dunia. Tapi jangan sampai terjadi lah. Makanya, kita tidak bosan-bosannya meminta kepada dinas, agar segera diperbaiki. Jangan sampai warga jadi korban lagi," ungkap Ruslan.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.cok dengan judul Perbaikan Jalan Rusak di Pekanbaru Jangan Menunggu Warga Jadi Korban.
| Editor | : | Fendi |
| Sumber | : | tribun pekanbaru |
KOMENTAR