GridOto.com - Di hari terakhir Holiday Fun Drive (HFD) 2019 ini saya dan keluarga masih di Yogyakarta.
Salah satu agenda hari ini adalah mencicipi jamu tradisional yang dijajakan di Pasar Prawirotaman.
Keluar dari guest house di daerah Sleman, saya pun segera mengarahkan Mitsubishi Pajero Sport Dakar Ultimate ke arah Pasar Prawirotaman.
Tak lupa mampir dulu ke SPBU Pertamina untuk mengisi Pertamina DEX.
Adalah jamu Mbah Sis, yang kami incar untuk dirasakan khasiat dan kenikmatannya.
Berada di tengah-tengah pasar tradisional bernama Pasar Prawirotaman, Mbah Sis yang selalu mengenakan kebaya itu sigap melayani kami dengan aneka ragam jamu.
Ada jamu buat batuk, masuk angin, capek-capek, atau sekadar penyegar badan seperti beras kencur atau kunyit asam.
Saya dan keluarga memilih jamu penyegar seperti beras kencur dan kunyit asam berpadu jahe manis.
Keunikan Jamu Mbah Sis adalah minuman jamunya baru dibuat dan disaring ketika pelanggan memesan.
Tidak seperti kebanyakan penjual jamu yang saya tahu, yang umumnya minuman jamunya sudah jadi dan sudah dikemas dalam botol.
Ketika memeras dan meracik pesanan, Mbah Sis melakukannya dengan tangan kosong di depan kami.
Dihidangkan dengan menggunakan cangkir dari batok kelapa, bisa dirasakan betapa nikmatnya jamu yang diminum karena bahannya segar dan bagus.
Harganya pun merakyat, cukup Rp 5.000 untuk setiap gelas.
Mbah Sis sudah membuka lapaknya sejak 50 tahun lalu, dan kini di umur 75 tahun Mbah Sis masih dan akan terus menjajakan jamunya dengan penuh sahaja.
Jamu yang menjadi salah satu warisan budaya Indonesia, adalah minuman herbal yang nikmat dan berkhasiat.
Di keluarga saya, keponakan-keponakan saya yang notabene anak milenial sering dibudayakan untuk rajin meminum jamu ketimbang minum minuman bersoda dari kemasan kaleng.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR