GridOto.com – Peran kaca spion bagi kendaraan baik sepeda motor maupun mobil memang sangat penting ya sob.
Tanpa kaca spion, rasa-rasanya berkendara jadi kurang aman karena enggak bisa mengintip keadaan lalu lintas di samping belakang kanan dan kiri.
Tapi ternyata kaca spion punya sejarah unik yang jarang diketahui banyak orang lo.
Awalnya di abad ke 20 saat dunia balap sedang berkembang, saat itu memang mobil balap tidak dilengkapi dengan kaca spion, sehingga si pembalap hanya bisa mengandalkan asisten turnamen untuk melihat ke belakang, mengamati kendaraan dan melaporkan ke pembalap.
Pada tahun 1911, salah seorang pembalap bernama Ray Harroun kesulitan mencari asisten untuk turnamen Indianapolis 500.
(Baca Juga: Tips Mudik Lebaran, Begini Pengaturan Kaca Spion Mobil yang Ideal)
Ray Harroun tetap tidak menemukan asisten hingga menjelang balapan, lalu akhirnya ia mengakalinya dengan memasang cermin di mobil balapnya.
Trik itu ternyata membuahkan hasil karena ia bisa melihat ke belakang tanpa bantuan asisten dan mobilnya bisa melaju dengan cepat sampai Harroun bisa memenangkan turnamen.
Kemudian pada turnamen-turnamen musim selanjutnya, seluruh pembalap mengikuti jejak Harroun memasang cermin pada mobilnya.
Sejak saat itulah penggunaan spion semakin merebak, bahkan banyak dipasang juga di kendaraan-kendaraan penumpang biasa.
(Baca Juga: Street Manners: Naik Motor Tidak Pakai Kaca Spion? Segini Dendanya)
Nah kalau itu tadi dibahasa sejarah versi aslinya, di Indonesia ada juga lo sejarah kaca spion versi humor yang sayang kalau dilewatkan.
Singkat cerita di tahun 1908, salah seorang pria bernama Purwanto dan sahabatnya bernama Yono menuju Kota Solo dengan mengendarai mobil yang pada saat itu tidak ada kaca spionnya.
Setiap mau menyalip atau belok, Purwanto yang mengemudikan mobil selalu bertanya ke Yono untuk memastikan keadaan di belakang.
“Sepi Yon? Sepi Yon?”, tanya Purwanto ke Yono.
Berasal dari pertanyaan Purwanto ke Yono itu lah kemudian julukan kaca spion mulai digunakan.
Wah, ada-ada saja ya sob.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR