GridOto.com - Suspensi belakang motor sangat berpengaruh ke pemakaian ban saat balapan MotoGP.
Makanya, settingan suspensi ini juga jadi kunci sukses tidaknya suatu pembalap saat balapan.
Ada dua komponen utama di suspensi atu sok belakang yang memengaruhi laju motor dan pemakaian ban.
Komponen pertama adalah per atau pegasnya, yang kedua adalah perangkat hidroliknya.
(Baca Juga: Kapan Oli Mesin Motor MotoGP Harus Diganti Sob?)
Dua bagian ini akan memengaruhi bagaimana laju ban belakang terhadap permukaan trek.
Pegasnya biasa diatur tingkat kekerasannya, secara garis besar ada 2, yakni keras dan lunak.
Jika per atau pegas terlalu keras maka berat akan tertumpu langsung pada ban.
Dampaknya ban akan bekerja sebagai suspensi itu sendiri.
Hal itu akan membuat pemakaian ban menjadi terlalu berlebihan.
Jika per atau pegas dibuat lunak atau empuk, dampaknya motor menjadi lebih mudah memantul dan tidak seimbang, terutama saat menikung.
Akhirnya sama saja, beban kembali tertumpu di ban dan membuat pemakaian ban belakang berlebihan.
Sedangkan hidrolik berfungsi untuk memengaruhi kecepatan kerja dari per.
(Baca Juga: Rem MotoGP Zaman Now Kuat Banget Sob, Tonton Nih Cara Kerjanya!)
Jika hidrolik disetting lunak/empuk, maka oli dapat mengalir dengan mudah.
Tapi jangan terlalu lunak, karena suspensi tidak menyerap pergerakan motor, jadinya penggunaan ban belakang menjadi tidak merata.
Kebalikannya, jika hidrolik disetting keras maka aliran oli akan terbatas.
Jika terlalu keras maka pergerakan motor semua akan diarahkan ke ban.
Hal itu bisa membuat ban belakang kehilangan kontak dengan trek alias kehilangan grip.
Untuk lebih jelasnya simak video berikut ini.
Managing tyre wear: Springs and hydraulics in harmony with the rear tyre ???? pic.twitter.com/BFTPkEKupH
— MotoGP™???? (@MotoGP) December 26, 2017
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Twitter/MotoGP |
KOMENTAR