GridOto.com - Ternyata ada dua kebiasan yang membuat aki motor jadi cepat soak.
Mirisnya, banyak bikers yang enggak tahu tentang kebiasaan merugikan ini.
Lantas kebiasaan apakah itu?
1. Meletakan Jari Di Handel Rem
Siapa yang naik motor suka menaruh jari di handel rem?
(Baca Juga: Cuma Modal Sabun Cuci Piring dan Bensin, Rantai Motor Kinclong)
Alih-alih menghindari rem mendadak, menaruh jari di handel rem ternyata bisa bikin aki soak.
Lho, kok bisa?
"Sebagian besar bikers enggak sadar, saat jalan handel remnya kepencet, alhasil bohlam rem juga nyala terus," ujar Sumartono, mekanik Suma Jaya Motor kepada Gridoto.com.
"Jangan salah bohlam rem motor yang standar itu cukup gede juga Watt-nya, sekitar 20 Watt saat lampu rem menyala. Kalau nyala terus lama-lama aki bisa tekor," wanti mekanik yang punya nama panggilan Suma ini.
(Baca Juga: Pilihan Susbstitusi Tensioner Buat Yamaha NMAX, Dijamin Lebih Paten!)
Selain itu menaruh jari di handel rem juga bikin kampas rem dan mangkok ganda jadi gampang aus.
"Kalau motor matic rusaknya banyak, kampas rem serta pelek bisa jebol, kemudian kampas ganda juga bisa aus," wantinya lagi.
2. Menggunakan Standar Samping
Ternyata mematikan motor dengan menggunakan standar samping bikin aki cepat soak
Terutama buat motor matic yang saat kini sudah dilengkap dengan Side Stand Switch.
(Baca Juga: Mesin Yamaha NMAX Tiba-tiba Kasar dan Loyo, Ini Biang Keroknya!)
"Saat standar samping diaktifkan, mesin motor memang akan langsung mati, tapi instrumen seperti Speedometer dan headlamp enggak akan mati sebelum kontak diputar ke Off," kata Chairul Anwar, Service Advisor dari Wahanaartha Ritelindo Ciputat kepada GridOto.com.
Saat ini memang kebanyakan headlamp motor matic enggak langsung mati saat pakai standar samping.
"Kebiasan itu lama kelamaan membuat aki motor jadi drop," pungkasnya.
Nah, itu tadi dua kebiasaan yang bisa bikin aki drop.
(Baca Juga: Pakai Standar Tengah Atau Samping Saat Meninggal Motor Mudik?)
Kalau teman-teman masih melakukannya mending tinggalkan saja kebiasaan itu.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR