GridOto.com - Kondisi jalan yang masih rusak menjadi penyebab masalah bagi para pengguna jalan di Puruk Cahu sampai Kuala Kalimantan Tengah (Kalteng).
Banyak keluhan pengguna jalan di Kalteng yang hingga saat ini belum juga dituntaskan oleh instansi terkait sehingga mengganggu pengguna jalan yang akan melalui jalur tersebut.
Dinas Pekerjaan umum dan Penata Ruang (PUPR) Kalteng menginformasikan pemantauan enam jalur saja dan sebenarnya masih banyak jalur penghubung yang masih rusak belum diatasi.
Salah satunya adalah jalan penghubung antara Puruk cahu (Murung Raya) menuju ke Kuala Kurun (Gunung Mas) jika hujan tiba kondisinya menjadi kolam berlumpur yang sulit dilalui kendaraan.
(Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran, Jalan Rusak Dekat Tol Malang-Pandaan Akan Diperbaiki)
“Kami jika ingin ke Palangkaraya dari Puruk Cahu biasanya lewat jalan kuala kurun, tapi jika musim hujan rawan kecelakaan dan sulit dilalui kendaraan karena jalan nya berubah menjadi kolam lumpur, semoga ini menjadi perhatian pemerintah karena ini membuat kami susah untuk mudik lebaran,” ujar Hadiansyah salah satu warga Palangkaraya Senin (27/05/2019).
Jalan Puruk Cahu - Kuala Kurun dijadikan jalan pilihan masyarakat Murung Raya (MUara) menuju Palangkaraya atau sebaliknya.
Karena akses ini lebih dekat daripada harus memutar lewat Kalimantan Selatan atau lewat Buntok Kabupaten Barito Selatan.
Namun jalanan ini cukup rawan untuk dilewati karena jalannya menanjak dan menurun serta dikelilingi tebing membuat ruas jalan semakin berbahaya apalagi disaat hujan tiba di daerah tersebut bisa menyebabkan jalanan licin.
“Sebagian konstruksi jalan berupa tanah dan bebatuan membuat tidak sedikit kendaraan yang slip dan terpeleset akibat ruas jalan yang berubah menjadi kolam lumpur disaat hujan,” ujar Sulaiman salah satu sopir travel.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Jalan Penghubung Puruk Cahu - Kuala Kurun Rawan Kecelakaan, Pemudik Was-was Melintas Saat Hujan
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Banjarmasin Post.co.id |
KOMENTAR