GridOto.com - Penggunaan filter udara tipe basah atau kering di motor masing-masing punya keuntungan dan kerugian.
Seperti diketahui, di motor terdapat dua macam tipe filter yang sering ditemui.
Yang dimaksud filter kering dan basah ini sama-sama terbuat dari bahan kertas.
Namun, ada yang berbeda dari kertas yang digunakan.
(Baca Juga: Setelah Bersihkan Area Throttle Body Motor, Baiknya Lakukan Ini)
Untuk filter udara tipe kering, kertasnya tidak ada pelumas.
Sedangkan filter udara tipe basah, kertasnya mengandung pelumas.
Kedua jenis filter udara ini punya kelebihan dan kekurangan.
Tipe kering dalam pemakaian punya keuntungan karena bisa dibersihkan.
(Baca Juga: Tips Ngabuburit, Lakukan Perawatan Simpel di Rumah Kunci Motor )
Caranya disemprot angin kompresor setiap kali servis.
Meski bisa dibersihkan, namun tetap ada batas pemakaian.
"Bagusnya setiap 9.000 km ganti," jelas Agus Gober, mekanik Mandiri Motor, Bantar Gebang, Bekasi.
Untuk filter basah, kekurangannya tak bisa dibersihkan.
(Baca Juga: Pembacaan Speedometer Digital di Motor Rusak? Ini Solusi Bengkel Resmi)
"Tapi, waktu pemakainnya bisa sampai 15.000 km," jelas Gober yang bukan teman Donald Bebek itu.
Namun tergantung juga kondisi lingkungan.
Kalau dipakai di tempat berdebu, baru mencapai 2.000 km atau 5.000 km kudu ganti karena pasti banyak debu yang akan menempel di filter udara.
Gober pernah maksa membersihkan filter tipe basah dan dikasih oli kembali.
(Baca Juga: Ini Tanda yang Muncul Saat Throttle Body Motor Harus Dibersihkan)
Namun sial, motor larinya hanya sampai 80 km/jam setelah filter udara tipe basah coba dibersihkan.
Akhirnya tetap ganti baru.
Makanya banyak yang ogah menggunakan filter basah.
Karena harganya mahal dan tak bisa disemprot angin.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
Sumber | : | motorplus-online.com |
KOMENTAR