GridOto.com - Valentino Rossi dan tim Monster Energy Yamaha harus kembali bertekuk lutut di gelaran MotoGP Prancis hari Minggu lalu (19/5).
Meskipun memiliki start yang jauh lebih bagus dibandingkan dengan saat di MotoGP Spanyol (5/5), Rossi tetap tidak kuasa menahan laju ketiga motor Ducati yang finsh di depannya.
Tapi menurut juara dunia MotoGP 7 kali tersebut, dia dan seluruh pembalap MotoGP lainnya punya masalah yang jauh lebih mendesak.
“Marc adalah masalah yang terbesar,” ucapnya dilansir dari GPOne.com setelah gelaran MotoGP Prancis.
(Baca Juga: Valentino Rossi Mengaku Kehilangan Kecepatan di MotoGP Prancis)
Ketika ditanya apakah perkataan tersebut dapat dilihat sebagai pengibaran bendera putih, VR46 malah menjawab seperti ini.
“Saya tidak akan bohong, berdiam di rumah dan pergi ke pantai mulai besok kini punya daya tarik tersendiri,” seloroh Valentino Rossi.
Pendiri VR46 Riders Academy tersebut mengatakan bahwa Marquez memang telah nyaris mustahil dihentikan di awal musim ini.
“Jujur saja, jika dia tidak jatuh di Austin (MotoGP Amerika), dia sudah akan memenangkan 4 dari 5 balapan, lainnya juga hanya kalah di tikungan terakhir," ujarnya.
Pembalap berumur genap 40 tahun itu juga mengatakan, "Jadi, siapa pun akan kesulitan. Marquez adalah yang tercepat di semua sirkuit di segala kondisi.”
(Baca Juga: Kalah Cepat di MotoGP Prancis Valentino Rossi Akan Tes Yamaha M1 Baru)
Meskipun penjelasannya terdengar seperti orang yang telah menyerah, the Doctor bersikeras bahwa dirinya tidak berniat melakukan itu.
“Perkataan saya didasari oleh realita. Saya tidak bermaksud untuk menyerah,” tutup pembesut Yamaha YZR M1.
KOMENTAR