GridOto.com - Baru-baru ini ramai diberitakan Mitsubishi Xpander mendapat keluhan dari beberapa konsumennya di Filipina karena terjadi masalah pada mobilnya.
Menurut beberapa laporan di media sosial menyebutkan, keluhan tersebut akibat mesin kendaraan yang mati secara mendadak ketika melaju di kecepatan tertentu.
Ada yang menyebutkan, masalah mesin mati mendadak itu terjadi karena ada kerusakan pada bagian fuel pump untuk Xpander gelombang pertama pengiriman ke negara tersebut.
Tentunya ini menjadi sorotan bagi PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), mengingat low-MPV itu diekspor langsung secara utuh (CBU) dari Indonesia.
(Baca Juga : Rebutan Pasar Low MPV. Semua Gara-gara Xpander)
Menanggapi kasus itu, Irwan Kuncoro, selaku Director of Sales & Marketing Division MMKSI pun angkat bicara.
"Kami masih tunggu dari MMC, jadi saat ini kami masih dalam tahap investigasi. Tunggu investigasi itu selesai, kalau sudah ya pasti ketahuan masalahnya seperti apa," papar Irwan saat berada di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2019).
Meski begitu, dirinya belum mau berbicara banyak mengenai berapa banyak unit yang terdampak, karena kasus tersebut masih dalam tahap investigasi.
"Justru itu saya tidak mengetahui berapa banyaknya karena ekspor itu diatur sama pabrik ya MMKI, kalau di Indonesia enggak ada (masalah serupa)," imbuhnya.
Baca Juga : Toyota Avanza Kalah Laris dari Mitsubishi Xpander Selama Pameran di Kemayoran
Irwan menambahkan, Mitsubishi juga bersikap kooperatif dengan mempersilahkan konsumennya di Filipina agar mengunjungi dealer resmi untuk melakukan pengecekan kendaraan.
Namun sementara ini Mitsubishi belum mau melakukan kampaye pemanggilan kembali atau recall untuk seluruh konsumen Xpander di Filipina, sampai hasil investigasi diumumkan.
"Intinya pasti seperti yang juga yang dilakukan MMKSI (jika ada kasus seperti itu) ada program servis campaign atau recall campaign. Karena memang kami bertanggung jawab terhadap produk, terhadap kualitas apalagi kalau safety gitu ya," kata Irwan lagi.
"Jadi yang penting masalahnya ketemu dulu terus cari solusinya seperti apa, apakah kami akan melakukan campaign atau bagaimananya," tutupnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR