GridOto.com - Sering kali saat diperjalanan mudik Lebaran berpapasan dengan truk trailer besar ataupun bus.
Dan bila diperhatikan, terkadang truk trailer besar atau bus memberi kode-kode isyarat melalui lampu-lampu.
Kode lampu dari para supir itu nggak sembarangan lho, dan kode-kode itu merupakan komunikasi yang harus dipahami selama diperjalanan untuk menjaga keselamatan.
Dengan mengerti kode-kode lampu dari para supir bus dan truk pastinya akan membuat perjalanan mudik Lebaran menjadi lebih aman.
(Baca Juga : Ini Penjelasan Instruktur Safety Driving Soal Jarak Aman Mengemudi)
Saat GridOto.com bertemu dengan Makmur Surbakti salah seorang supir truk trailer kawakan yang biasa melintas trans Sumatera dan Jawa ini pun mengungkapkan sesuatu.
"Ada baiknya kode atau isyarat lampu yang diberikan supir truk dipahami, ini agar menjaga keselamatan bersama," ucap Makmur yang tinggal di perumahan Papan Mas, Tambun.
Kode lampu seperti menyalakan lampu hazzard biasanya di depan terlihat ada perempatan dan truk atau bus ingin lurus.
Selain itu, bila didepan terlihat ada jalan rusak atau ada perbaikan jalan maka truk juga akan menyalakan lampu hazzard sambil memperlambat laju kendaraan.
Hal ini untuk memberitahu kendaraan yang berada di belakangnya agar berhati-hati.
(Baca Juga : Safety Driving dan Defensive Driving, Pahami Perbedaannya)
"Kalau truk memberikan lampu dim atau lampu jauh berarti truk tersebut ingin meminta jalan kepada mobil yang di depannya," tambahnya.
Saat berada di jalur biasa, bila terlihat truk di depan memberikan lampu sein ke kanan itu menandakan mobil yang berada di belakangnya boleh menyalip.
Berbeda dengan truk yang memberi sein kiri.
"Bila truk memberikan sein kiri, itu artinya mobil di belakang tidak boleh menyalip. Ini bisa karena kendaraan di depan terlalu dekat, atau bahkan kendaraan dari lawan arah mengambil posisi terlalu keluar," bebernya.
Untuk jarak pun Makmur mewanti jangan terlalu dekat dengan truk.
Ini karena titik blind spot atau supir truk tidak melihat kendaraan di sekitarnya lebih besar dibanding mobil biasa.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR