GridOto.com - PT Toyota-Astra Motor (TAM) baru-baru ini memastikan akan meluncurkan lagi produk hybrid untuk pasar Indonesia.
Padahal, mereka baru saja meluncurkan C-HR Hybrid April lalu, dan Camry Hybrid di awal tahun 2019.
Hybrid kini memang tengah menjadi fokus PT TAM di Indonesia, bahkan bisa dikatakan Toyota adalah APM paling berani menjual produk hybrid di tanah air, lantas, apa alasannya?
Menurut Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT TAM, teknologi hybrid saat ini adalah yang paling tepat untuk Indonesia.
(Baca Juga : Pertama di Dunia! Daihatsu Bakal Pamer Mobil Konsep Hybrid di GIIAS 2019)
Alasannya, hybrid tidak melanggar regulasi yang sekarang ada, dan juga tak perlu menunggu infrastruktur pendukung untuk menjualnya.
"Saat meluncurkan produk, yang dilihat pertama itu sesuai dengan konsumen, dan kedua sesuai dengan regulasi. Sesuai konsumen kalau gak sesuai regulasi ya gak bisa dijual, sebaliknya, kalau sesuai regulasi tapi gak sesuai konsumen ya gak bisa jual juga," ucap pria yang akrab disapa Soerjo ini.
"Kalau sekarang kan masih banyak pertentangan, misal ngomongin mobil listrik, pasti (pihak terkait) saling tanya, 'mana charging stationnya?' Kalau kita tanya ke ESDM pasti dibalikin ‘produknya mana, listriknya sudah oke kok, sudah cukup’ nah ini bagai telur dan ayam nih," tambahnya.
Menurutnya, produk hybrid dirasa tepat karena tidak memunculkan pertentangan seperti itu.
(Baca Juga : Mesin Toyota C-HR Hybrid dan Konvensional Sama Tapi Beda Tenaga, Kok Bisa?)
Mobil Hybrid bisa tetap berjalan tanpa infrastruktur pendukung seperti charging station, karena mobil ini dilengkapi juga dengan sistem pembakaran bensin.
"Sebaliknya, kalau nanti bensin gak ada ya tinggal dicharge," ucap Soerjo.
Meski hingga kini peraturan kendaraan listrik, termasuk yang mengatur hybrid belum disahkan oleh pemerintah, Soerjo optimis regulasi tersebut akan segera terbit.
"Iya, tapi kalau lihat pemerintah akhir-akhir ini, kan sudah mencanangkan industry 4.0, salah satunya mereka akan memulai elektrifikasi dari sepeda motor, yang kedua sambil mempersiapkan yang roda empat, nah jadi blue printnya sudah jelas," tutup Soerjo.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR