GridOto.com- Di bulan Ramadan ada waktu-waktu kritis soal keselamatan berkendara.
Seperti kurangnya konsentrasi yang dapat berisiko terjadinya kecelakaan.
Bagi para pengemudi, sebaiknya pahami perubahan jam biologis selama bulan puasa.
Waspada terhadap dua titik kritis mengemudi ketika berpuasa, yakni saat pagi hari dan menjelang buka puasa.
(Baca Juga : Street Manners: Jalan Berlubang Jangan Asal Pasang Rambu, Begini Bunyi Pasalnya!)
Belum lagi ditambah bangun sebelum subuh untuk makan sahur.
Untuk pagi hari, sebaiknya setelah sahur jangan tidur.
"Justru waktu terbaik ini bisa sobat lakukan pemeriksaan kendaraan secara bertahap," jelas Agus Sani, head of Safety Riding PT Wahana Makmur Sejati, Main-Dealer Honda Jakarta-Tangerang.
Misal hari pertama mengecek kondisi ban, keesokan harinya cek lampu, dan seterusnya.
Hal tersebut agar kondisi kendaraan tetap prima selama perjalanan.
Berangkat lebih awal juga bisa menghindari kemacetan yang dapat mengurangi kondisi fisik selama perjalanan.
(Baca Juga : Street Manners: Tidur di Dalam Mobil yang Terparkir Boleh Saja, Begini Triknya!)
Titik kritis selanjutnya yakni mengemudi saat menjelang buka puasa.
Hal yang paling ditunggu ketika sedang berpuasa adalah saat waktu berbuka puasa.
Sayangnya, jika menjelang waktu buka puasa, kita masih berjibaku dengan kemacetan lalu-lintas.
Ya, hati-hati dalam waktu ini.
Pasalnya, banyak pengemudi lain yang mengemudi secara agresif karena ingin menyempatkan diri kembali ke rumah untuk berbuka bersama keluarga.
Jika memang harus menempuh jalur yang padat, sebisa mungkin sobat mempersiapkan makanan dan minuman darurat untuk buka puasa.
Pilih makanan ringan seperti roti, kue atau biskuit.
Sedangkan minuman, bisa sobat siapkan minuman air mineral untuk membatalkan puasa.
Untuk pengendara motor tentu bisa menepi dan mencari masjid.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR