GridOto.com - Kalau kalian berminat membeli motor seken alias bekas, jangan hanya berpatok dari kilometer.
Motor-motor seken dengan kilometer rendah memang masih jadi banyak pertimbangan konsumen untuk membeli motor.
Misalnya motor sudah berusia 3 tahun tapi kilometer tidak mencapai 10.000 Km menjadi buruan karena asumsinya motor jarang digunakan dan punya kondisi prima.
Tapi jangan selalu berpatokan pada kilometer rendah yang tercantum di speedometer.
(Baca Juga : Bagaimana Ketentuan Garansi Motor Eropa yang Dijual di Indonesia)
Karena bisa jadi ada yang sudah mengutak-atik speedometernya.
Tujuannya tentu agar kilometer masih terlihat rendah untuk menarik peminat.
"Misal kalau motor-motor dipakai harian satu tahun saja bisa sampai 10.000 Km," terang Mujoko dari gerai motor bekas Mandiri Kawan Setia Motor.
.
"Kalau motor sport mungkin bisa lebih rendah," lanjut pria yang buka di bilangan Tj. Priok, Jakarta Utara.
(Baca Juga : Unik, ini Alasan Tangki Bensin Kymco Like 150i Ada Di Bawah Dek)
Menurutnya banyak cara para pedagang yang nakal untuk mengutak-atik speedometer.
Ia juga menyarankan untuk konsumen jangan melihat kilometer dalam memilih motor bekas.
"Yang pertama jelas sih kondisi mesin, coba aja dinyalakan mesinnya apakah suaranya masih normal," terangnya.
"Minta tes jalan aja, tarikannya bagaimana justru itu yang harus jadi patokan membeli," tambahnya.
(Baca Juga : Mengenal Dua Bentuk Steering Damper, Beda Bentuk Sama Fungsi)
Karena bisa jadi pemilik sebelumnya berbeda-beda dalam merawat motor tersebut.
Ada yang rajin servis tapi bisa jadi ada yang jarang servis berkala motor.
Lalu cek di area kaki-kaki seperti piringan cakram dan ketebalan ban kalau masih ban standar.
"Kalau semuanya masih lumayan tebal itu tandanya motor masih bagus, bisa jadi rekomendasi untuk dibeli," tambahnya lagi.
Jadi jangan hanya berpatokan pada kilometer saja dalam membeli motor bekas.
(Baca Juga : Bukan Cuma Buat Gaya-gayaan, Ini Fungsi Steering Damper di Motor)
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR