GridOto.com - Pengamat Transportasi Joko Setijowarno dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang mengatakan, keselamatan pemudik harus mendapat perhatian.
Dengan kondisi jalan tol Trans Jawa yang mengunakan beton cor (rigid pavement) bukan dilapisi aspal, menurut Joko menjadi faktor penyebab utama resiko pecah ban.
"Potensi pecah ban bisa lebih tinggi. Oleh sebab itu, setiap pemudik yang lewat tol disarankan sebaiknya antara 2-3 jam perjalanan dapat beristirahat," kata Joko, Senin (6/5/2019).
"Permukaan jalan tol yang tidak dilapiskan aspal membuat ban cepat aus dan panas," sambung dia.
(Baca Juga : Street Manners: Terjebak Banjir, Terobos atau Putar Balik? Ini Kata Pakar Keselamatan))
Karenanya, lanjut Joko, kendaraan perlu istirahat sejenak.
"Kesiapan kendaraan dan pengemudi yang prima untuk perjalanan jarak jauh bisa mengikuti beberapa tips yang sudah dikeluarkan oleh beberapa perusahaan otomotif atau komunitas," pesannya.
Ia menyarankan, pengelola tol Trans Jawa atau pemerintah daerah yang dilalui tol Trans Jawa bisa menambah jumlah rest area selama arus mudik lebaran.
(Baca Juga : Tarif Jalan Tol Trans Sumatera Diberlakukan Saat Musim Mudik, Ini Perkiraan Tarifnya)
Apalagi, lanjut Joko, keberadaan rest area di sepanjang tol tidak akan mampu memenuhi semua pemudik lewat tol.
Karena dalam kondisi anomali perhitungan kebutuhan jumlah rest area di tol perlu ditambah dibanding kebutuhan arus kendaraan normal lewat tol.
"Berikan kemudahan dan keringanan biaya jika akan masuk tol di gerbang yang sama jika ada pemudik yang mau beristirahat di rest area dekat gerbang tol," tuturnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR