GridOto.com - Kalau kamu ngaku sebagai pecinta balapan Formula 1 (F1) dari dulu, harusnya tahu dengan sang legenda Ayrton Senna.
Tanggal ini 25 tahun lalu alias 1 Mei 1994 di GP San Marino, tidak ada yang menyangka pembalap asal Brasil ini akan kehilangan nyawanya.
Hari itu Ayrton Senna tengah memimpin balapan di depan Michael Schumacher di Autodromo Enzo e Dino Ferrari, Imola.
Tapi tak disangka, pada lap ketujuh di tikungan kecepatan tinggi Tamburello, menjadi tikungan terakhir Ayrton Senna.
(Baca Juga : Mengenang Ayrton Senna, 'The Master of Rain' yang Tewas Akibat Gagal Belok)
Mobil Williams Renault FW16 yang dikemudikannya keluar jalur dengan kecepatan tinggi dan menghantam tembok pembatas.
Seluruh bagian kanan dari mobilnya remuk dalam kejadian itu, puing-puing mobilnya beterbangan kembali ke sirkuit. Ayrton Senna terdiam di dalam mobilnya, tak bergerak.
Itu adalah momen terakhir Ayrton Senna berada dalam mobil Formula 1.
Tapi di balik cerita kepergian Senna, ada satu cerita yang tak banyak diketahui orang, yakni dirinya telah meramalkan kematiannya sendiri.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | F1.com |
KOMENTAR