GridOto.com - Charles Leclerc mengaku kebingungan dengan strategi yang diterapkan oleh tim Ferrari di F1 Azerbaijan (28/04/2019).
Menurut Leclerc, strategi Ferrari tersebut justru merugikan dirinya di lintasan balap.
Leclerc yang memulai balapan dengan ban medium memang dapat bertahan lebih lama dari pembalap lain yang menggunakan soft
Alhasil, Leclerc baru dipanggil masuk pit pada lap 31 oleh tim Ferrari.
(Baca Juga : Dominasi F1 2019, Tim Mercedes Malah Khawatir dan Trauma)
Meskipun demikian, Leclerc menganggap bahwa keputusan masuk pit pada putaran tersebut sudah tergolong terlambat.
Hal itu membuatnya kehilangan banyak waktu sebab ban yang dipakainya tidak memiliki daya cengkeram sama sekali.
Hal ini dinilai wajar oleh beberapa pihak karena Ferrari ingin membuat Leclerc agar dapat menahan Valtteri Bottas dan Lewis Hamilton.
Dengan itu, Sebastian Vettel dapat mendekat dan memangkas jaraknya dengan kedua pembalap Mercedes tersebut.
(Baca Juga : Dominasi F1 2019, Tim Mercedes Malah Khawatir dan Trauma)
Namun sayang, strategi tersebut justru tidak berjalan dengan mulus.
"Kami belum pernah mencoba ban hard sehingga yakin akan kesulitan dengan temperatur sirkuit, jadi kami tidak mau menggunakannya," kata Leclerc dilansir GridOto.com dari GP BLog.
"Sementara kami khawatir dengan tingkat degradasi ban soft. Kami seperti kebingungan," ucap Leclerc.
"Tentu saja sebagai pembalap saya merasa kehilangan banyak waktu ketika Bottas, Hamilton, dan Vettel menyalip," ujar Leclerc menambahkan.
(Baca Juga : Ceroboh di Baku, Daniel Ricciardo Kena Penalti di Seri F1 Selanjutnya)
"Saya butuh melihat data karena pasti ada alasan mengapa mereka membiarkan saya terus berada di lintasan begitu lama," pungkas Leclerc.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | gpblog.com |
KOMENTAR