GridOto.com - Pertengahan tahun 2018 lalu Muhammad Rifad Ismail pernah diliput GridOto dengan Honda Civic miliknya ini.
Warnanya masih hitam dan masih pakai bumper standar berikut lips custom dan pelek kece.
Namun sejak akhir tahun lalu, tampilan Civic ini berubah drastis hingga jadi seperti sekarang.
"Awalya gara-gara mau ganti pelek yang lebih lebar aja, lanjut wide body sekaligus ngerapiin yang kurang-kurang...malah bablas...hahaha," gelak Rifad, sapaan akrabnya.
Sekarang wajah Civic Rifad berubah total, baik pelek, cat, body kit, sampai interior.
Semua dirombak dalam waktu hampir 3 bulan di rumah modifikasi Akasia Motor.
Pelek K-Break Hybreed Fivesta 3 pieces construction ukuran 19x9+11 inci didaulat jadi penyebab modifikasi total ini.
Pelek ini dibalut ban Accelera ukuran 225/35R19 depan dan 235/35R19 belakang bikin semua sepatbor harus di widebody dan radius fender.
"Widebodynya sekitar 5 cm depan belakang, kalau radius fendernya naik 1,5 cm depan dan belakang sekitar 2,5 cm," jelas Ronny dari Akasia Motor.
Pastinya ada penyesuaian ulang ke bumper depan dan belakang agar terlihat lebih natural widebodynya.
(Baca Juga : Modifikasi Honda Civic FD Tampil Sporty Pakai Body Kit Type R)
Untuk modifikasi suspensinya, ayah 3 anak kembar ini sudah memasang terlebih dulu airsus Airgen 2 channel.
"Sekarang ditambah lagi chamber kit custom supaya peleknya bisa lebih amblas didalam sepatbor, Rifad gak mau terlalu lebar widebodynya," ucap Ronny panjang lebar.
Kepalang tanggung, Rifad meminta atap dibolongi untuk dipasang sunroof Odyssey RB1. "Dari situ juga niat saya tambah kuat untuk repaint warna lain," tuturnya.
Warna Candy Red Blood dari Akasia Custom Paint pun dipilih, "Sebelumnya diberi warna dasar hitam dulu agar kesan merah darahnya lebih terlihat," bilang pria berkaca mata ini.
Untuk bodykitnya dipasangkan NKS Thai style yang lebih mewah desainnya.
Ronny juga membuatkan ducktail custom dan splitter custom di bodykit depan agar mobil ini terlihat lebih kandas ketika suspensi diturunkan.
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
KOMENTAR