GridOto.com - Polisi tidur dianggap penting untuk warga yang tinggal di pinggir jalan.
Tujuannya jelas agar pemotor enggak ngebut di tengah keramaian jalan.
Proses pembuatan polisi tidur ternyata enggak sembarangan.
Tinggi, panjang dan lebarnya sudah diatur dalam undang-undang yang berlaku.
Baca Juga : Ternyata Polisi Tidur Ada Spesifikasinya, Kalau Mau Bikin Masyarakat Diminta Konfirmasi Dulu
Kadang ukuran yang besar dan tinggi membuat jengkel pemotor atau pengendara mobil.
Bukan cuma sokbreker cepat rusak, tapi polisi tidur enggak sesuai aturan bisa membahayakan.
Pengguna jalan bisa melaporkan pembuat polisi tidur yang enggak sesuai ukuran ke pemerintah.
Pembuat polisi tidur bisa dijerat pasal berlapis sesuai dengan aturan yang berlaku.
HALAMAN SELENGKAPNYA >>>>>
View this post on Instagram
Menanggapi hal ini, Managing Director Delima Jaya Group atau perusahaan karoseri terbesar di Indonesia angkat bicara. Menurut dia, secara kapasitas produksi, pabrik Esemka bisa saja menghasilkan unit mobil, tapi untuk penjualan pasti akan sangat sulit. "Kalau menurut saya sebagai pengamat, mobil Esemka dari awal enggak mungkin bisa, untuk membuat semua negara pasti bisa asal disetujui pemerintah, untuk membuatnya tentu murah tapi jualnya itu susah tidak gampang," kata Winston kepada GridOto.com, Jumat (18/4/2019). Seperti diketahui, mobil Esemka merupakan purwarupa yang dihasilkan oleh anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Namanya terkenal saat Jokowi menggunakan mobil tersebut sebagai kendaraan dinas saat menjabat sebagai Walikota Solo. Saat menjabat Walikota Solo, Jokowi mengaku hanya mendorong mobil Esemka diuji kelayakannya. Yuk simak berita menarik seputar otomotif lainnya di GridOto.com (klik link di bio) #mobil #esemka #jokowi #GridOto #Gridmotor #Otomotif #Otomania #Otoseken #Otorace #Otomotifweekly #Motorplus #Jip #GridNetwork #goH
A post shared by GridOto (@gridoto) on
KOMENTAR