GridOto.com - Biasanya Yamaha R25, Suzuki GSX-R150, Yamaha R15, atau motor fairing lain yang jadi korban salah identitas oleh orang yang enggak paham sama motor.
Soalnya motor model full fairing begitu, seringkali disebut Ninja doang.
Tapi GridOto enggak mau ngebahas soal kenapa motor fairing jadi suka disebut Ninja.
Fairing bisa dibilang sebagai bodi yang dibuat agar motor semakin aerodinamis untuk membelah kecepatan tinggi.
(Baca Juga : Motor Jenis Sport Fairing Terasa Lebih Panas Ketika Dipakai, Benarkah?)
Tapi enggak itu saja fungsinya karena fairing kerap jadi identitas tiap motor, makanya pasti beda-beda.
Mending bahas jenis-jenis fairing yang ada di motor saja biar kamu jadi paham karena memang enggak cuma full fairing atau half fairing doang.
Yuk disimak deh sampai habis tulisannya, jangan dibaca cuma halaman pertama saja ya, nanti ibarat abis makan tapi enggak minum, ada rasa gimana gitu...
1.Full Fairing
Desain fairing yang satu ini bentuknya menutupi dari depan, hingga sisi kanan kiri motor. Fairing inilah yang paling umum dan paling dikenal.
Kalau ke toko aksesoris motor dan bilang mau pasang atau beli fairing, seringnya fairing model ini yang ditawarkan.
Jenis fairing ini biasanya ditemukan di motor dengan performa tinggi seperti motor MotoGP, WSBK, dan motor-motor superbike.
Tapi motor-motor dengan cc kecil pun ada yang pakai fairing ini seperti Suzuki GSX-R150, Yamaha R15, Honda CBR150R, hingga Kawasaki Ninja RR.
Fungsinya jelas, full fairing ini yang dirancang demi aerodinamika, makanya jenis fairing berbeda-beda. Apalagi kalau melihat balapan MotoGP yang kadang bentuknya aneh-aneh demi mengincar downforce hingga traksi maksimal.
Kebetulan, motor-motor yang model full fairing inilah yang sering dipanggil Ninja, hehehe...
2. Half Fairing
Desain fairing yang satu ini akan tampil setengah dari desain full fairing.
Kenapa disebut half fairing karena memang tidak menutupi seluruh sisi motor seperti full fairing.
Biasanya hanya melindungi bagian depan dengan windscreen serta bagian bawah tangan sampai atas blok mesin.
Tetapi fairing tidak menutupi bagian mesin, jadinya mesin lebih adem karena sirkulasi udara lebih leluasa masuk dan panas mesin bisa langsung terbuang ke berbagai arah.
Contohnya di motor Bajaj Pulsar 220, Honda CB400 Bol d'Or dan Yamaha Fazer 600.
3. Quarter Fairing
Bisa dibilang fairing ini lebih irit lagi dibanding half fairing.
Desain quarter fairing hanya memiliki bagian wind screen dan juga sedikit fairing pada sekeliling wind screen.
Jadi malah suka dibilang kedok lampu aja nih.
Fairing ini punya istilah lain yaitu bikini fairing dan sering ditemukan di motor-motor lawas atau motor custom.
4. Belly Pan Fairing
Biasanya lebih dikenal sebagai shroud dan undercowl, ternyata itungannya fairing juga lho!
Desain fairing satu ini tidak jauh berbeda dengan quarter fairing.
Hanya saja terdapat penambahan pada bagian bawah widscreen yang berfungsi sebagai pengalir udara ke bagian mesin.
Jenis juga sebenarnya sering ditemui di motor-motor Indonesia.
Contohnya di Yamaha V-Ixion R atau pada Suzuki GSX-S150
5. Dustbin Fairing
Mungkin ini jenis fairing yang paling tidak lazim.
Bentuk fairing yang satu ini lebih mirip moncong pesawat terbang.
Wajar saja sebab fairing ini memang sudah tidak digunakan di masa sekarang.
Soalnya dengan fairing seperti ini sudut stang untuk berbelok jadi terlalu sedikit.
Fairing model ini dapat ditemukan di motor-motor balapan lawas yang saat itu perkembangan aerodinamika enggak secanggih zaman now.
Jadi makin paham kan kalau fairing motor itu ada banyak jenisnya.
Bahkan motor yang cuma pakai kedok lampu atau shroud saja sudah sah tuh dibilang motor fairing, tapi bukan full fairing ya...
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR