Jangan Minder...Delima Jaya Terima Kok Modifikasi Non Korporasi, Dari Gran Max Sampai Vellfire

GridOto.com - Sebagai salah satu perusahaan karoseri terbesar di Indonesia, unit bisnis Delima Jaya memang sudah berkembang pesat.

"Delima Jaya dirintis ayah saya tahun 1976-an, awalnya bengkel las pagar. Hasil yang bagus berkembang jadi repair mobil dan motor hingga berdiri karoseri tahun 1979-an. Awalnya dari bikin medium bus dan minibus (Kopaja) sampai Metro Mini dan sekarang sudah jadi tiga divisi" buka Winston Wiyanta, Managing Director Delima Jaya Group.

Tiga unit bisnis itu terdiri dari Delima Jaya (karoseri), Bahtera (Fabrication) dan Auto assembler (gudang perakitan seperti perakitan truk FAW).

"Untuk pesanan kami saat ini memang didomiasi korporasi 80 persen baru 20 persen sisanya individu" tambah Winston.

Dengan showroom dan workshop yang megah memang terlihat agak 'menghadang' mereka yang ingin modifikasi kabin atau bikin karoseri perorangan. Meski nyatanya tidak!

"Pesanan individu tentu kami layani. Misalnya kami lagi bikin Daihatsu Gran Max jadi double cabin basisnya blind van. Terus kami ubah Toyota Vellfire biar bisa jadi opsi lebih terjangkau dibanding kompetitor" tambah Winston.

Proyek Grand Max ala pikap kabin ganda memang terlihat begitu unik dengan ubahan di baris ketiga yang menjadi bak terbuka.

Ubahannya ialah lantai bordes dan pintu belakang yang bisa dibuka-tutup. Plus tentu saja partisi tambahan di belakang ruang baris kedua lengkap dengan kacanya.

Beberapa ubahan dari basis Daihatsu Gran Max atau Mitsubishi L300 masuk di kategori short pick up chassis (4 roda). Modifikasi model ini biasanya dipergunakan untuk keperluan jadi food truck.  

"Kalau modifikasi untuk Grand Max biasanya mulai dari Rp 65 - 135 jutaan itu di luar harga mobilnya. Besaran harga tergantu permintaan konsumen akan modifikasinya" tambah Winston lagi.