GridOto.com-Cruise control menjadi inovasi teknologi yang sangat berharga.
Berkat fitur cruise control ini membuat berkendara jarak jauh tidak melelahkan.
Cruise control ini sangat berguna saat menghadapi rute jalan yang lurus seperti di jalan luar kota atau ruas bebas hambatan.
Kecepatan mobil bisa dijaga konstan sesuai keinginan pengemudi. Bahkan pada sistem yang lebih canggih, tingkat kecepatan mobil bisa mengikuti kondisi lalu lintas secara otomatis.
Namun bagaimana cara kerja cruise control sehingga pengemudi hanya perlu mengendalikan setir saja?
(Baca Juga : Penemu Cruise Control Ternyata Seorang Tunanetra, Ini Sejarahnya)
Sistem cruise control ini menggunakan Electronic Control Unit (ECU) untuk mengatur kecepatan mobil dengan mengendalikan posisi throttle.
Antara katup throttle dan actuator sebagai penggerak katup dihubungkan dengan kabel.
Nah, throttle kemudian mengatur kecepatan mobil dengan membatasi jumlah udara yang masuk ke mesin.
Ketika cruise control diaktifkan, aktuator juga menarik kabel yang terhubung dengan pedal gas.
Makanya pedal gas bergerak naik-turun dengan sendirinya.
(Baca Juga : Cruise Control Mitsubishi Xpander Bisa Dipakai di Nissan Livina?)
Beberapa mobil menggunakan aktuator yang digerakkan oleh kevakuman mesin untuk membuka atau menutup throttle.
Sistem ini menggunakan katup kecil yang dikontrol elektronik untuk mengatur vakum.
Karena mengatur posisi throttle, sistem ini memerlukan sensor untuk memantau kecepatan dan posisi throttle.
Serta sensor untuk melihat kecepatan yang ingin dicapai dan untuk menonaktifkan.
Sistem ini menghasilkan akselerasi sesuai kecepatan yang diset pengemudi sekaligus menjaga kecepatan tanpa mengindahkan beban yang dimuat atau seberapa terjal jalan menanjak yang dilalui.
(Baca Juga : Cruise Control di Toyota Camry Terbaru, Bagaimana Cara Kerjanya?)
Ketika diset untuk 80 km/jam, sementara kecepatan aktual mobil masih 60 km/jam, maka throttle akan terbuka maksimal.
Akselerasi mobil pun terasa cepat, tapi saat mendekati 80 km/jam, posisi throttle hanya setengah dari sebelumnya. Sehingga akselerasi pun makin halus.
Di jalan menanjak, cepatnya akselerasi tergantung pada sudut tanjakan.
Semakin terjal tanjakan akselerasinya akan semakin lambat.
Jika mobil mulai melambat, sistem dapat merespons sebelum kecepatan turun banyak dan dengan menaikkan posisi throttle.
(Baca Juga : Fitur Cruise Control di Porsche Panamera 4S Sport Turismo)
Sementara di jalan menurun, kecepatan mobil cenderung meningkat.
Namun, sistem ini segera menghitung jumlah udara yang masuk ke mesin untuk menjaga kecepatan.
Di sini, mobil terasa seperti melakukan perlambatan (deselerasi).
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR