GridOto.com - Banjir di kawasan Bandung Selatan memang bukan hal yang aneh karena sudah langganan hampir tiap tahun.
Tiga kecamatan yang kerap menjadi "langganan" banjir luapan Sungai Citarum, yakni Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang.
Ketinggian banjir mulai dari 10 sentimeter hingga 2,6 meter.
Dikutip GridOto dari Tribun Jabar, Selasa (9/4/2019), akses jalan Mohammad Toha-Dayeuhkolot, tepatnya di industri metro terputus, karena terendam banjir setinggi 60 sentimeter.
(Baca Juga : Mobil Matik Jangan Asal Terobos Banjir, Risiko Ini Menanti Anda)
Di Jalan Dayeuhkolot, tepatnya di depan Pasar Dayeuhkolot, banjir memiliki ketinggian 100 sentimeter dan hanya mampu dilintasi oleh pejalan kaki atau perahu karet.
Di Jalan Siliwangi, Kecamatan Baleendah, tepatnya di sekitar pertigaan SPBU, banjir dengan ketinggian 70 sentimeter pun merendam permukaan jalan.
Arus lalu lintas dari arah Banjaran menuju Bojongsoang atau Dayeuhkolot, lumpuh.
Pengendara dari Kabupaten Bandung menuju kota Bandung atau sebaliknya terpaksa mencari jalur alternatif lain.
(Baca Juga : Habis Terjang Banjir? Ini yang Harus Dilakukan Saat Oli Bercampur Air)
Jalur alternatif yang dilintasi oleh para pengendara tersebut, yakni Jalur Rancamanyar, Baleendah, dan Bojongsoang.
Di tiga jalur tersebtu terjadi penumpukan kendaraan hingga kemacetan.
Warga Dayeuhkolot, Yusuf (45), mengatakan, pada Senin kemarin, hujan intensitas tinggi disertai angin kencang, terjadi di wilayah tersebut, sehingga pada malam hari volume air mengalami peningkatan.
"Pada Minggu pagi sudah surut, tapi Minggu malamnya hujan besar lagi. Belum sempat surut, hujan kembali lagi, malah ini lebih parah," kata Yusuf kepada Tribun Jabar di Jalan Dayeuhkolot, Selasa (9/4/2019).
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul 3 Akses Jalan di Bandung Selatan Masih Terputus, Jalan Alternatif Padat dan Dilanda Kemacetan
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribun Jabar |
KOMENTAR