GridOto.com - Pastinya banyak yang penasaran dengan hadirnya MotoGP Mandalika yang akan pentas di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2021 mendatang.
Maka itu, GridOto.com dan juga OtoRace.id melakukan wawancara eksklusif dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di kantor ITDC di Kuta Mandalika, Lombok (22/3).
Dari mana asal muasalnya MotoGP Mandalika yang seakan tiba-tiba mampu 'menarik' Dorna untuk menghadirkan balap prototipe di Tanah Air ini?
Tapi, pastinya sobat pembaca juga musti tahu siapa ITDC.
(Baca Juga : Blak-blakan Halomoan Fischer: Tepis Harga Mobil88 Kemahalan?)
"Sebenarnya perusahaan kita sudah lama berdiri, sudah 45 tahun. Dahulu itu namanya PT Pengembangan Pariwisata Bali, karena kita itu pasarnya hotel-hotel bintang lima luar negeri, jadi kita dikenalnya dengan nama BTDC, Bali Tourism Develpoment Corporation," ungkap Abdulbar M Mansoer selaku Direktur Utama ITDC.
Namun sejak manajemen baru masuk di akhir 2015, maka di 2016 mendapatkan izin mengubah nama menjadi ITDC.
"Sebab sejak kami menggarap Bali, kami dipercaya menggarap daerah-daerah destinasi pariwisata lain selain Bali di Indonesia," tambah Abdulbar.
"Kami BUMN, di bawah Kementrian BUMN dan tugas kami adalah untuk memajukan pariwisata di Indonesia untuk mengembangkan destinasi pariwisata yang bisa mendatangkan pariwisatawan asing dan domestik," jelas Abdulbar.
(Baca Juga : Blak-Blakan Eddie Salim: Kiat Sukses Membangun Bisnis V-Kool di Indonesia)
"Sehingga, harapannya Indonesia akan memiliki 10 Bali baru dan itu adalah program yang kita diminta untuk mensukseskan. Nah, Mandalika ini adalah salah satunya."
Mandalika sendiri sudah ada di ITDC sejak 2008, tapi pekerjaan dimulai di tahun 2012.
Barulah di tahun 2015 setelah manajemen baru masuk, dan finalkan master desain untuk Kawasan Mandalika, lalu di 2016-2017 pekerjaan dimulai.
"Awalnya kita ingin bangun seperti yang sudah kita lakukan di Nusa Dua, Bali. Sebuah integrated tourism destination atau bahasa Indonesia, resort yang terintegrasi," aku pria yang juga lulusan Universitas Gajah Mada itu.
(Baca Juga : Blak-blakan Risal Wasal: Berkendara Santai di Tol, Harusnya Ditangkap!)
Dengan begitu, turis yang datang pun bisa menikmati seperti yang ada di Bali, ada golf, ada pantai dan juga ada convention dan sebagainya.
Namun menurut pria kelahiran Solo, Jawa Tengah ini, tentu tidak bisa sepenuhnya menerapkan konsep dari Nusa Dua ke Mandalika.
Karena di Bali itu, Nusa Dua diplot sebagai luxury destination. Jadi di sana bintang lima semua dan juga untuk MICE (Meetings, incentives, conferences and exhibitions).
"Sementara di Mandalika ini, konsep kita adalah Sport and Destination. Tapi, ada kata-kata di depannya, yaitu sustainable," jelas pria kelahiran 1969 ini.
(Baca Juga : Blak-blakan Minoru Morimoto: Tantangan Terbesar Yamaha untuk E-Vino)
Dengan sustainable, sehingga sumber daya alam tetap terjaga.
ITDC pun sudah investasi untuk mengolah air laut menjadi air siap minum, sehingga tidak merusak lingkungan dan juga tidak mengambil air tanah.
Begitu juga dengan kebutuhan listrik, sebagian memakai solar plant.
Dan, ada lebih dari 40 persen disisihkan di Mandalika untuk area hijau.
(Baca Juga : Pembalap yang Pernah Pakai YZR-M1 Kesulitan dengan Motor Pabrikan Lain?)
"Nah kenapa kita pilih Sport Entertainment, karena di Lombok ini kita butuh atraksi yang bisa mensejajarkan Lombok dengan Bali. Kalau di pariwisata, ada tiga istilah, sebuah destinasi harus ada nature (alam), culture (budaya) dan man made (buatan manusia)," tambahnya.
Maka itu, di Mandalika ini harus ditambah dengan man made yang bersifat kelas dunia.
"Dari situlah masuk ke MotoGP. Itulah awal-awalnya kami masuk ke MotoGP. Jadi, pendekatan kami lebih kepada tourism. Karena MotoGP ini adalah ajang balap paling terkenal di dunia dengan 400 juta pemirsa 30 juta followers jadi kita arahkan ke sana," tutup Abdulbar.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR