/photo/2019/03/17/3635368434.jpg)
GridOto.com - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) kembali mengumumkan kampanye perbaikan atau program Field Fix Campaign untuk para pengguna Delica dan Outlander Sport di Indonesia.
Pemanggilan ini berlaku untuk 1.080 unit Mitsubishi Delica tahun produksi 2015-2016 dan 6.852 unit Outlander Sport lansiran 2014-2017.
Irwan Kuncoro, selaku Director of Sales & Marketing Division MMKSI mengungkapkan, pemanggilan kembali atau recall ini dimaksudkan sebagai wujud kepatuhan Mitsubishi Motors terhadap ketentuan yang diatur di dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Khususnya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 33 Tahun 2018 Tentang Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor.
(Baca Juga : Waduh, Mitsubishi Recall Delica dan Outlander Sport di Indonesia)
"Program kampanye perbaikan merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dalam menjaga kualitas kendaraan secara berkesinambungan, guna memastikan keamanan dan kenyamanan berkendara bagi para pengguna kendaraan Mitsubishi di Indonesia," ujar pria yang akrab disapa Irwan ini dalam siaran resmi MMKSI, Kamis (4/4/2019).
"Konsumen tidak perlu khawatir dalam keseluruhan proses kepemilikan kendaraan penumpang Mitsubishi. Terbukti walaupun model kendaraan Delica dan Outlander Sport sudah tidak lagi didistribusikan secara resmi oleh MMKSI, namun komitmen dan tanggung jawab merek terhadap konsumen tetap dilakukan melalui berbagai aktivitas seperti kampanye perbaikan ini," imbuhnya.
Dalam siaran resmi yang dikirimkan Mitsubishi Motors disebutkan, keduanya memiliki permasalahan yang berbeda dari pemanggilan yang pernah dilakukan sebelumnya.
Khusus untuk Delica lansiran 2015-2016, Mitsubishi akan melakukan pembaharuan software untuk mengoptimalkan kerja sistem Auto Stop and Go (AS&G).
(Baca Juga : Waduh, Mitsubishi Recall Tiga Kendaraan Penumpangnya di Indonesia)
Sebab pada saat sistem AS&G aktif, mesin kendaraan otomatis mati setelah berhenti sejenak dan jika kondisi pengisian baterai atau aki dalam tingkat yang rendah, maka mesin berpotensi tidak dapat dinyalakan kembali.
Dikarenakan sistem AS&G membaca bahwa aki kendaraan sedang dalam kondisi yang tidak baik, sehingga sistem AS&G tidak dapat menghidupkan mesin kembali.
Mitsubishi juga akan melakukan perbaikan pada kaliper rem parkir belakang, karena ditemukan potensi timbulnya karat pada komponen tersebut yang dapat mengurani kinerja dari rem parkir.
Dalam kondisi terburuk, kendaraan dapat bergerak walaupun kondisi tuas rem parkir diaktifkan. Perbaikan dilakukan dengan penggantian komponen baru yang telah dikembangkan lebih baik.
(Baca Juga : Gara-gara Kecanduan, Dalam Setahun Mitsubishi Xpander ini Tiga Kali Ganti Lampu )
Hal tersebut juga terjadi untuk para konsumen Mitsubishi Outlander Sport lansiran 2014-2017.
Selain itu, alasan Mitsubishi memanggil kembali Outlander Sport dikarenakan adanya potensi korosi yang terjadi pada wiper link ball joint (sambungan batang penyapu kaca).
Berakibat ball joint (sambungan) dapat aus sebelum waktunya dan membuat wiper link rod (batang penyambung penyapu kaca) terlepas atau tidak terhubung, sehingga menyebabkan wiper blade (karet penyapu kaca) tidak dapat bekerja.
Potensi korosi tersebut disebabkan oleh air yang dapat masuk melalui celah pembuangan air pada front deck garnish (antara kap mesin dengan kaca depan).
Perbaikan dilakukan dengan penggantian komponen baru yang telah dikembangkan lebih baik dengan estimasi waktu untuk perbaikan ini kurang lebih sekitar 1 jam.
Kampanye untuk kedua model ini sudah dimulai sejak 29 Maret 2019 di seluruh diler kendaraan penumpang Mitsubishi di Indonesia dengan estimasi durasi perbaikan berkisar 1 hingga 2 jam.
Perbaikan bisa dilakukan di dealer kendaraan penumpang Mitsubishi terdekat, tanpa dikenakan biaya apapun alias gratis.
"Kami mengundang konsumen setia kendaraan penumpang Mitsubishi dengan model dan tahun kendaraan yang dimaksud untuk dapat melakukan pemeriksaan kendaraannya di dealer kendaraan penumpang resmi Mitsubishi," kata Irwan lagi.
"Dengan prosedur yang mudah serta kompensasi pembaharuan software dan penggantian part terkait tanpa biaya," tutupnya.
| Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR