GridOto.com - Pakai cover berserta windshield ini, Honda PCX 250 bisa semakin mirip dengan Honda Forza.
Yup, Honda PCX yang pakai windshield mirip Honda Forza ini ternyata buatan lokal loh.
Cover atau windshield itu adalah buatan AF Motoshop yang berlokasi di Cipayung, Depok, Jawa Barat.
"Kami menamakan Cover Baby Forza karena tampilan persis dengan penampilan Honda Forza yang punya spion di windshield," buka Budi Arif Wibowo, owner AF Motoshop kepada GridOto.com.
(Baca Juga : Selain Bikin Licin, Ini Kerugian Sering Pakai Semir Ban Motor)
Uniknya, windshield bisa disetting naik turun sesuai kebutuhan.
"Windshield bisa naik turun sesuai dengan kebutuhan. Di windshield dan covernya sudah ada lubang bautnya," tambahnya di jalan Gandaria 2, Ratu Jaya, Cipayung, Depok, Jawa Barat.
Cover Baby Forza ini dijual sepaket dengan windshield dan spionnya.
"Untuk paketnya termasuk Windshield setinggi 60 cm warnanya bisa smoke atau clear, kemudian cover dan spion serta baut set," tambahnya.
(Baca Juga : Catat! Ini Daftar Substitusi Bohlam Motor Berdasarkan Jenis Soketnya)
Redaksi GridOto.com juga bekersempatan mencoba Cover Baby Forza buatan AF Motoshop.
Biasanya kalau spion yang dipindah di windshield punya pandangan ke belakang yang sempit.
Sebab, rata-rata spion windshield posisinya sejajar dengan stang.
Otomatis pandangan ke belakang terhalang oleh stang.
(Baca Juga : Perhatikan Bagian Ini Jika Ingin Pakai Bohlam Milik Motor Lain)
Tapi berbeda dengan Cover Baby Forza, posisi spion yang lebih mundur menambah visibilitas ke belakang.
Akan lebih baik lagi spion ditambahkan kaca cembung yang punya pandangan lebih lebar.
Oya, Cover Baby Forza buatan AF Motoshop ini dibanderol sepaket.
"Untuk Cover Baby Forza ini dibanderol Rp 1,2 juta," ungkap pria yang akrab disapa Pak Arif ini.
(Baca Juga : Segera Ganti Oli Sokbreker Depan Kalau Sudah Muncul Tanda Ini)
"Kebetulan ampai akhir bulan Maret 2019 lagi ada promo jadi RP 850 ribu," ujar pria yang akrab diajak ngobrol lewat Whatsapp di 0823-1111-2393 atau (021) 7780-4759.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR