GridOto.com - Sukses menurunkan tim balap sendiri di Moto3 sejak 2014 dan Moto2 sejak 2017.
Tapi Valentino Rossi mengaku masih ragu-ragu untuk melakukan langkah serupa di MotoGP.
Pembalap Monster Energy Yamaha ini menyebut bahwa bekerja dengan para pembalap muda lebih menantang dan menyenangkan.
Usai meninggalnya Marco Simoncelli pada 2011 lalu, Rossi terinspirasi membentuk VR46 Riders Academy pada 2014.
(Baca Juga : Otorace: Akan Ada yang Hilang dari Tim Ducati di 2 Seri MotoGP 2019)
VR46 Riders Academy dijadikan teman berlatih dan wadah mengembangkan talenta-talenta muda Italia.
Pada tahun yang sama, Rossi menurunkan tim Sky Racing VR46 di Moto3, dan kemudian di Moto2 pada 2017.
Usaha keras Rossi membantu perkembangan para rider muda pun terbayar dengan baik.
Nyaris seluruh anak didiknya kini turun di MotoGP, dan dua di antaranya telah menjadi juara dunia Moto2, yakni Franco Morbidelli dan Francesco Bagnaia.
(Baca Juga : Sering Crash di MotoGP 2018, Jorge Lorenzo Trauma dengan Cedera)
"Kami punya banyak rider Italia yang tengah berkembang, yang nantinya bisa didukung oleh penggemar saya saat saya pensiun nanti," kata Rossi dilansir GridOto.com dari Speedweek.
"Contohnya Franco, Pecco, dan adik saya (Luca Marini). Tapi saya harap mereka bisa mencakup semua penggemar MotoGP," sambung Rossi
Kesuksesan VR46 di Moto3 dan Moto2 membuat CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta ingin Rossi menurunkan timnya di MotoGP usai ia pensiun nanti.
Meski begitu, Rossi mengaku masih belum memikirkan kesempatan ini, karena menurutnya mengurus rider muda lebih menyenangkan.
Editor | : | Pilot |
Sumber | : | speedweek.com |
KOMENTAR