GridOto.com - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo menolak berlarut-larut dalam kekecewaan usai MotoGP Qatar.
Start dari posisi kelima, Quartararo harus terima finis ke-16 usai mesinnya mati sesaat sebelum lap pemanasan dan harus start dari pit lane.
Rider Prancis ini yang kiprahnya ditunggu-tunggu, mengingat ia mengakhiri uji coba pramusim Qatar di posisi kedua pada akhir Februari.
Namun sayang, mesin yang mati di grid membuat harapannya meraih hasil baik sirna begitu saja.
(Baca Juga : Masih Belum Pasti Valentino Rossi Balapan di MotoGP Indonesia)
"Itu pertama kalinya saya berada di grid dengan 22 pembalap lain," kata Quartararo dilansit GridOto.com dari MotoGP.
"Saya tak mendengar mesin saya dan alhasil, putaran mesinnya terlalu rendah. Atas alasan ini mesin saya mati," sambung Quartararo.
Quartararo sendiri mengaku mendapatkan wejangan dari sang manajer tim, Wilco Zeelenberg sesaat sebelum balapan.
"Wilco tak banyak bicara, kecuali 'tetap tenang, tetap tenang'. Ia mengulangnya 2-3 kali," imbuhnya.
(Baca Juga : Masih Belum Pasti Valentino Rossi Balapan di MotoGP Indonesia)
Quartararo kini pun fokus menyambut MotoGP Argentina yang digelar di Sirkuit Termas de Rio Hondo pada 29-31 Maret nanti.
"Di Qatar, kami sempat uji coba tiga hari. Jadi, kurang lebih kami tahu apa yang bisa ditargetkan," jelas QUartararo.
"Di Argentina, kami akan datang tanpa referensi apa pun. Kami harus beradaptasi dengan cepat. Target kami adalah masuk 10 besar dalam kualifikasi, meski saya yakin ini bakal sulit," pungkasnya.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
Sumber | : | MotoGP.com |
KOMENTAR