GridOto.com - Walaupun mendominasi F1 Australia akhir pekan lalu, ternyata sempat ada konflik di dalam tim Mercedes.
Konflik itu terjadi antara bos tim, Toto Wolff, melawan pembalap dan para kru tim.
Sebelum balapan, Wolff meminta semua orang terutama pembalap, agar tidak memaksakan mendapat 1 poin tambahan fastest lap.
Hal itu karena cukup berisiko, mendingan main aman saja yang penting bisa finis di depan tanpa perlu fastest lap.
(Baca Juga : Apa Alasan Pergantian Gigi Motor MotoGP Beda dengan Motor Sport Biasa?)
"Saat pagi hari ketika diskusi strategi, aku melarang semuanya untuk meraih fastest lap walaupun kami berada di paling depan, kedua, atau ketiga sekalipun," kata Wolff dilansir GridOto.com dari F1i.com.
Namun, para kru dan pembalap menolak dan membuat garasi Mercedes sempat panas.
Pada akhirnya saat balapan Valtteri Bottas yang berada di posisi pertama bisa meraih fastest lap.
"Mereka semua menolak usulanku, semuanya," sambung Toto Wolff.
"Kupikir ini sudah direncanakan antara mekanik dan pembalap, karena para mekanik terlihat, lalu aku meminta penjelasan bagaimana radio team-nya dan gimana itu bisa terjadi," jelasnya.
Untungnya, apa yang dikhawatirkan Wolff tidak terjadi.
Kalau ada apa-apa, bisa tambah panas garasi Mercedes.
(Baca Juga : Begini Konsep Balap Digital yang Diusung IMI dan SIM Racer Indonesia)
"Ya pada akhirnya aku sangat senang. Bisa meraih poin ekstra itu bagus, menghibur, dan ini awal baru untuk raihan besar lainnya," jelasnya.
Biar begitu, Wolff masih kekeuh selanjutnya akan tetap melarang untuk meraih fastest lap.
"Aku percaya bagus mengambil risiko, terutama jika ingin meraih poin banyak, tapi masa sih harus memaksakan fastest lap? Tapi yang paling kupikirkan adalah menjaga kontrol mobil dan bukan membatasi kemampuan pembalapnya," tuntas Wolff.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | f1i.com |
KOMENTAR