GridOto.com - Ikatan Motor Indonesia (IMI) dalam waktu dekat akan menggelar kompetisi balap digital, atau biasa dikenal dengan E-Motorsport.
Bahkan, untuk memfokuskan diri dalam membangun kompetisi tersebut, IMI sendiri telah membentuk komisi khusus E-Motorspot.
Selain itu, IMI juga akan mendapat bantuan dari SIM Racer Indonesia selaku penyelenggara bagian teknis kompetisi E-Motorsport IMI.
Saat ditemui GridOto.com beberapa waktu lalu, Mada Andika, Sekjen SIM Racer Indonesia mengaku pihaknya bersama IMI masih menggodok regulasi dan penyelenggaraan teknis kompetisi ini.
(Baca Juga : Mantap! Ikatan Motor Indonesia Siap Merambah Kompetisi Balap Digital)
Tetapi, secara garis besar ia mengaku regulasi dalam kompetisi ini tak akan jauh berbeda dengan kompetisi balap lainnya yang berada di bawah naungan IMI.
"Kalau regulasi, sekitar 70 sampai 80 persen sudah fix, kami tinggal mengacu pada IMI. Kasarnya, IMI biasanya ngadain acara gimana sih? Ya kami tinggal ikuti," ucapnya.
"Bahkan, kami juga nanti ada race steward-nya, itu dari SRI (SIM Racer Indonesia) yang sudah tersertifikasi oleh IMI," sambungnya.
Senada dengan yang dikatakan Mada, Indra Feryanto, Ketua Komisi E-Motorsport IMI menyebut aturan kompetisi E-Motorsport ini akan sama dengan aturan balap dunia nyata.
(Baca Juga : Ikatan Motor Indonesia: Hasil Galang Hendra di Balap Kejuaraan Dunia WSSP 300 Spanyol Bisa Memotivasi )
"Misal masalah bendera, penalty, race and tiket, dispute, sebenarnya memang gak akan beda jauh, sama aja, hanya yang ini lebih sifatnya di dunia maya," jelasnya.
Ia menyebut, dalam kompetisi ini panitia akan lebih mudah menjalankan aturan karena semua yang terjadi akan terekam secara digital.
Misalnya, ia mencotohkan jika terdapat kesalahan-kesalahan atau permasalahan yang timbul saat kompetisi, juri akan lebih mudah mengetahui akar permasalahannya karena semua sudah terekam.
"Kami punya rekamannya dari berbagai angle, jadi tinggal kita putar ulang aja rekamannya, nanti ketauan siapa yang salah," imbuhnya.
Regulasi Alat
Meski belum ditetapkan, Mada menyebut tidak ada regulasi yang mengatur soal spesifikasi alat yang digunakan dalam kompetisi.
Tetapi, pihaknya akan mewajibkan setiap peserta menggunakan setir sebagai media kontrol kendaraan mereka.
"Kalau untuk ikut, orang mau main simulator itu gampang, kasarnya modal keyboard doang juga bisa sebenarnya. Tapi, nanti kami mengharapkan bagaimana pun caranya ya pakai setir," jelasnya.
"Tapi untuk merek atau spesifikasinya, tidak akan kami seragamkan. Karena kalau kami seragamkan takutnya pebalap itu nggak terbiasa atau gak nyaman," tuturnya.
(Baca Juga : Otorace: Mobilnya Bagus, Pembalap Kimi Raikkonen Malah Bingung)
"Kompetisi ini nggak pengaruh alat bagus akan menang, ini bakat sih, tentang bagaimana skill saat bermain. Yang penting kan softwarenya sama, mobilnya sama, tinggal bagaimana kepintaran settingnya aja," imbuhnya.
Untuk settingannya, Mada bersama timnya masih membicarakan apakah nantinya menggunakan settingan one set up for all (fix set up), atau open set up.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR