GridOto.com – Di ajang balap motor, tim balap tidak menggunakan cairan radiator coolant sebagai pendingin mesin di motor balapnya.
Keputusan tersebut bukan tanpa alasan, sebab di kebanyakan event balap memang tidak diperbolehkan penggunaan coolant di motor.
Penasaran, apa sih yang membuat cairan radiator coolant tidak boleh dipakai di arena balap?
“Karena mengandung ethylene glycol, radiator coolant dapat membuat trek licin dan sulit dibersihkan kalau terjadi kebocoran,” ungkap Misto, pemilik bengkel Java Motor Sport (JMS) di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
(Baca Juga : Lebih Pakem dan Awet, Nih Alternatif Kampas Rem Buat Honda CBR250RR)
Tentunya hal ini menyangkut sisi safety karena dapat membahayakan peserta sekaligus keberlangsungan balap itu sendiri.
“Karena tidak boleh pakai coolant, beberapa mekanik menggantinya pakai air buangan AC atau air suling,” tambah Misto yang rajin ikut event balap lokal.
Meskipun tidak sebaik radiator coolant, cairan tersebut dipakai karena dianggap mampu mendinginkan mesin sekaligus aman dari risiko korosi.
Sedangkan air mineral kurang dianjurkan karena mengandung zat yang dapat membuat sistem pendingin berkarat.
(Baca Juga : Biar Paham, Ini Tanda Terjadinya Kebocoran Kompresi Mesin di Motor)
Dari usia pakai dan kemampuan menjaga suhu mesin, air buangan AC atau air aquades tidak sebaik radiator coolant.
Diluar ajang balap, pemakaian radiator coolant tetap paling direkomendasikan karena mampu dipakai dalam beragam kondisi jalan.
Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR