GridOto.com - Selain perubahan part aerodinamika mobil, pilihan kompon ban, dan lainnya, ada juga perubahan soal aturan penalti di F1 2019.
Pergantian part mobil yang telah melebihi batas akan mendapat penalti turun posisi start sejumlah tertentu tergantung pergantian part-nya.
Semakin banyak mengganti komponen, semakin banyak penurunan starting grid yang didapat seorang pembalap.
Saking banyaknya part yang diganti, ada pembalap yang menerima penurunan posisi lebih dari 20.
(Baca Juga : Valtteri Bottas Bertekad Kalahkan Semua Pembalap Pada F1 Musim 2019)
Misalnya peraih pole position, tapi mendapat penalti 20 grid, maka akan start dari posisi ke-21.
Nah, untuk F1 2019, pembalap yang mendapat penalti lebih dari 15 posisi, langsung akan start dari posisi paling belakang.
Perubahan ini untuk mengurangi kebingungan ketika banyak yang mendapat penalti.
Musim lalu, jika lebih dari seorang mendapat penalti sampai belakang grid, urutannya ditentukan dari siapa yang keluar ke trek paling duluan saat sesi latihan bebas.
Mulai 2019, urutannya akan ditentukan dari catatan waktu saat kualifikasi.
Jadi walaupun mendapat penalti di belakang grid, pembalap akan berlomba di kualifikasi dengan pembalap lainnya yang mendapat penalti juga.
Selain itu, ada perubahan soal safety car.
Musim lalu, pembalap diperbolehkan menyalip ketika safety car pergi.
(Baca Juga : Di F1 Australia, Ferrari Ganti Logo Mission Winnow yang Berbau Rokok)
Untuk musim depan, pembalap baru boleh menyalip setelah melewati garis start-finish usai safety car melaju.
Lalu ada regulasi soal berat badan pembalap.
Musim ini, berat pembalap minimal harus 80 kg termasuk tempat duduk dan peralatan yang dipakainya.
Jika masih di bawahnya, tim harus menambahkan beban di bawah tempat duduk pembalap dan total pembalap dan mobilnya mencapai 740 kg.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | F1 |
KOMENTAR