GridOto.com – Pencetak lap tercepat (fastest lap) di balap F1 2019 mendapat 1 point, kalau diterapkan sejak dulu, Lewis Hamilton bisa tidak juara dunia pada 2008.
Mulai seri pembuka tahun ini di Australia, pembalap F1 mendapat 1 point tambahan jika berhasil membuat lap tercepat saat balapan.
Tambahan 1 point ini bisa mempengaruhi dalam perebutan gelar juara atau posisi di klasemen akhir.
Point ini juga diberikan kepada konstruktor (tim) si pembalap yang mencetak fastest lap.
(Baca Juga : Resmi! F1 Akan Kasih Poin Untuk Peraih Lap Tercepat di Musim 2019)
Point lap tercepat sudah pernah dijalankan pada dekade awal balap F1, yaitu tahun 1950 sampai 1959.
Saat itu point diberikan kepada pembalap yang masuk finish lima besar, sekarang untuk 10 pembalap.
Point tambahan ini terbukti penting pada tahun 1958.
Ketika pembalap Ferrari, Mike Hawthorn mengalahkan Stirling Moss dari tim RRC Walker Racing hanya beda 1 point di klasemen akhir, yaitu 42 dan 41.
Mike Hawthorn jadi juara dunia karena berhasil mencetak 5 kali fastest lap dan Stirling Moss 3 kali.
Jika point lap tercepat terus diterapkan, ada kejadian yang hampir mirip.
Yaitu pada musim 2008, ketika Lewis Hamilton yang membela tim McLaren, mengalahkan pembalap Ferrari, Felipe Massa hanya beda satu point.
(Baca Juga : Ini Jadwal Valentino Rossi Naik Mobil F1 Lewis Hamilton Naik Yamaha M1)
Lewis Hamilton bisa tidak juara dunia saat itu, karena hanya mencetak sekali fastest lap, sedangkan Felipe Massa 3 kali.
Pada klasemen akhir, Lewis Hamilton memiliki point 98 dan Felipe Massa 97.
Jika ditambahkan point lap tercepat, Hamilton yang hanya mengoleksi 99 point, maka gelar juara dunia jatuh ke tangan Felipe Massa karena memiliki 100 point.
KOMENTAR