GridOto.com - Mengatur keuangan dengan baik dan benar itu susah-susah gampang, terutama bagi para millenial yang baru saja mendapatkan gaji dari pekerjaan pertamanya.
Ada saja godaan untuk membeli barang dan kendaraan, entah itu sebagai kebutuhan atau untuk meningkatkan status sosialnya.
Nah, jika kamu lahir di tahun 1980-an hingga akhir 1999 dan berencana untuk melakukan kredit atau mengangsur kendaraan, coba sesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing.
Jangan langsung tergoda dengan diskon besar, lalu begitu saja mengambil risiko kredit tanpa pikir panjang.
(Baca Juga : Blak-blakan Niko Kurniawan: Jurus Jitu Adira Finance Membangun Bisnisnya)
Seperti yang diungkapkan oleh Niko Kurniawan, selaku Direktur Penjualan, Service dan Distribusi PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance).
"Karena kita dalam mengambil kredit jangan impuls (pikir pendek), itu kan yang penting diskon 'wah ambil aja nih', " kata pria yang akrab disapa Niko ini saat ditemui GridOto.com, Kamis (7/3/2019).
"Tapi kita harus hitung waktu yang cocok berapa lama, tenornya berapa lama, DP (Down Payment) berapa besar, itu betul-betul harus dihitung dengan benar," lanjutnya seraya menjelaskan.
Niko menambahkan, setiap orang atau individu punya situasi dan kondisi yang berbeda-beda.
(Baca Juga : Blak-blakan Martogi Siahaan: Berawal dari Salesman, Kini Menjabat CEO Auto2000)
Yang terpenting adalah kebutuhan seperti makan dan tempat tinggal sebaiknya jadi prioritas utama, setelah itu sisanya barulah bisa digunakan untuk kebutuhan lain.
Jangan sampai mengorbankan kebutuhan utama tersebut demi mendapatkan kendaraan impian dengan angsuran atau kredit.
"Kalau saya misalnya karyawan yang fix income (pendapatannya tetap), gajinya sama dan setiap tahun naik 5 sampai sepuluh persen ambilnya jangan terlalu pendek tenornya," papar Niko.
"Tapi bagi yang self employed (entrepreneurship) bisa hitung cash flow-nya, jadi kalau memang dirasa mampu 1 atau 2 tahun bisa diselesaikan why not," imbuhnya.
(Baca Juga : Blak-blakan Harris Muliawan: Kingland Siap Terjun Ke Dunia Balap Tahun Ini)
Hal itu dikarenakan setiap tenor yang ditawarkan pastinya memiliki besaran angsuran dan bunga yang berbeda-beda.
"Memang angsuran agak besar (tenor pendek), tapi ujung-ujungnya secara total kena bunganya lebih kecil," kata Niko lagi.
"Kalau semakin lama tenornya, kan bunganya juga lebih tinggi," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR