GridOto.com - Sean Gelael menuntaskan dua tes pramusim F2 2019 dengan hasil memuaskan, pembalap Indonesia ini menyebut sebagai modal bagus menatap musim baru.
Sean Gelael menjalani tes pramusim di sirkuit Jerez pekan lalu dan di Barcelona yang berakhir Kamis (7/3).
Dari tes pramusim itu, Sean Gelael merasa kian menyatu.
Baik dengan mobil maupun tim Prema Racing menjelang musim balap FIA Formula 2 2019 yang digelar akhir Maret di sirkuit Sakhir, Bahrain.
(Baca Juga : Tes F2 Barcelona: Kemajuan, Sean Gelael Dekati Mick Schumacher)
Pada tes pertama di Jerez (26-28/2), Sean bukan hanya meraih hasil positif untuk qualy run (simulasi kualifikasi) namun juga race run (simulasi lomba).
Secara konsisten, pembalap kelahiran Jakarta, 22 tahun lalu ini mampu menembus 10 besar dengan selisih waktu kompetitif terhadap pembalap tercepat.
Hasil ini memberikan kepercayaan besar bagi Sean Gelael, mengingat tes pramusim adalah juga cerminan hasil ketika musim lomba telah bergulir.
Pada tahun-tahun sebelumnya Sean senantiasa terlempar dari 10 besar apakah itu untuk qualy run atau race run. Namun kini terlihat jauh lebih baik.
Ketika tes berpindah ke sirkuit Barcelona, (5-7/3), hasil tes menunjukkan pola yang sama. Sean sangat mampu menjaga ritme penampilannya.
Karakter sirkuit yang berbeda tak membuat Sean kehilangan sentuhan gaya balapnya.
Sean mengulangi pencapaian seperti di Jerez, qualy dan race run-nya konsisten ada di 10 besar.
“Ini modal bagus bagi saya. Biasanya saya selalu kesulitan ketika melakukan qualy run pada tes pramusim dan dampaknya terasa begitu musim berjalan," kata Sean Gelael, dirilis GridOto.com dari sean-gelael.com.
"Sekarang saya merasakan sesuatu yang berbeda. Di mana mobil terasa sudah menyatu dengan saya, sehingga saya mampu membuat lap time yang kompetitif,” lanjutnya.
(Baca Juga : Tes F2 Barcelona Hari Kedua: Sean Gelael Jalani Simulasi Balapan)
Dengan hasil simulasi kualifikasi yang bagus, Sean yakin bakal sering ada di posisi perolehan point.
Bahkan bukan mustahil podium pun dalam bidikannya.
Seperti ketika musim lalu dia start dari posisi 12 dan nyaris menang sebelum finish di posisi dua di Monte Carlo, Monako.
Selain itu, Sean Gelael juga mencatat kemajuan dari hasil simulasi balap (race run).
Ia mampu mencatat rata-rata waktu kompetitif pada dua hari terakhir tes di Barcelona.
Bahkan, di sesi hari kedua, Sean menorehkan waktu rata-rata race run terbaik.
Mengungguli beberapa pembalap senior yang menjadi favorit untuk menjuarai Formula 2 musim ini, seperti Nyck de Vries, Luca Ghiotto, dan Sergio Sette Camara.
Musim ini adalah tahun keempat Sean tampil secara penuh di ajang Formula 2.
Tahun ini Sean berada di tim yang sama seperti tahun lalu.
Kondisi tersebut akan membuat Sean lebih mengenal karakter tim dan diyakini bakal membuatnya jadi pembalap yang lebih baik.
Di tim Prema Racing, Sean ditemani Mick Schumacher, anak juara dunia F1 tujuh kali sekaligus pebalap legendaris Michael Schumacher.
Hasil Tes Jerez (10 waktu terbaik)
1. Mick Schumacher (Prema Racing) 1:24,028
2. Jack Aitken (Campos Racing) 1:24,240
3. Louis Deletraz (Carlin) 1:24,247
4. Nicholas Latifi (DAMS) 1:24,294
5. Nyck de Vries (ART Grand Prix) 1:24,357
6. Dorian Boccolacci (Campos Racing) 1:24,401
7. Giuliano Alesi (Trident) 1:24,401
8. Luca Ghiotto (UNI Virtuosi) 1:24,516
9. Sean Gelael (Prema Racing) 1:24,528
10. Richard Verschoor (MP Motorsport) 1:24,638
Hasil Tes Catalunya (10 waktu terbaik)
1. Nyck de Vries (ART Grand Prix) 1:27,024
2. Luca Ghiotto (UNI Virtuosi) 1:27,263
3. Louis Deletraz (Carlin) 1:27,421
4. Guanyu Zhou (UNI Virtuosi) 1:27,454
5. Nobuharu Matsushita (Carlin) 1:27,585
6. Nikita Mazepin (ART Grand Prix) 1:27,731
7. Jack Aitken (Campos Racing) 1:27,731
8. Sergio Sette Camara (DAMS) 1:27,821
9. Sean Gelael (Prema Racing) 1:27,959
10. Ralph Boschung (Trident) 1:27,960
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Team Jagonya Ayam |
KOMENTAR