Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Blak-blakan Bari Setiadi: Masa Keemasan Bisnis Car Audio Sudah Lewat, Ternyata Ini Sebabnya

Dio Dananjaya - Senin, 4 Maret 2019 | 07:55 WIB
Bari Setiadi, Owner Baze Luxury Bus
Salim/GridOto.com
Bari Setiadi, Owner Baze Luxury Bus

 

GridOto.comBari Setiadi merupakan salah satu modifikator ternama di Kedoya, Jakarta Barat, pada zamannya.

Soal car audio dari keperluan harian hingga kontes digarapnya, pelanggan yang datang pun dari kelas Toyota Kijang hingga Mercedes-Benz berharga miliaran rupiah.

Workshopnya sekarang pindah ke wilayah Gunung Putri, Kabupaten Bogor, dengan area lebih luas kini ia serius menggarap bisnis modifikasi interior kendaraan.

“Gue ingat waktu pertama main audio, tahun 1998 – 2000. Itu disebutnya sebagai masa keemasan car audio,” kata Bari Setiadi, Owner Baze Luxury Bus.

(Baca Juga : Blak-blakan Halomoan Fischer: Jurus Jitu Mobil88 Hadapi Persaingan di Pasar Mobil Bekas)

“Kenapa? Karena saat itu masih banyak mobil yang belum ada tape-nya. Jadi mesti pasang sendiri audionya, nah itu jadi rezekinya si toko audio,” lanjutnya kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.

Menariknya kebanyakan mobil yang belum memiliki perangkat audio berada di segmen atas, misalnya Mercedes-Benz C-Class W202.

Menurut Bari, konsumen di segmen ini rela membelanjakan uangnya berapapun untuk memodifikasi audio pada mobil-mobil kesayangannya.

“Jadi orang kaya baru beli Mercy, gengsi lagi tinggi-tingginya, audio enggak ada. Sedangkan Kijang Kapsulnya dia aja udah ada tapenya, wah emosi dia pasti datang ke tempat audio,” terangnya.

(Baca Juga : Blak-blakan Martogi Siahaan: Berawal dari Salesman, Kini Menjabat CEO Auto2000)

“Ketika ditanya berapa Bos budgetnya? Terserah, yang menurut lu bagus aja deh. Zaman dulu sering tuh yang kayak gitu,” lanjut Bari.

Bari Setiadi optimis bisnis motor home makin populer
Salim/GridOto.com
Bari Setiadi optimis bisnis motor home makin populer

“Nah seperti itu masa keemasan audio mobil, zaman itu satu mobil bisa jualan power amplifier 4 sampai 5 unit. Waktu itu udah biasa melihat satu bagasi Mercy didekor buat audio doang,” tambahnya.

Belakangan semenjak head unit mobil mulai terintegrasi dengan dasbor dan beberapa fitur lainnya di mobil.

Modifikasi car audio diakui mulai mengalami penurunan, sampai akhirnya di tahun 2012, Bari benar-benar banting setir dari bisnis car audio ke interior kendaraan.

“Pada waktu saat itu mobilnya sendiri masih bersahabat untuk dimodifikasi. Begitu ke arah sini, mulai deh tuh, audio mobil mewah mulai terintegrasi dengan dasbor, istilahnya head unit in-dash,” imbuh Bari.

“Nah memang mulai sulit sejak itu, padahal konsumen di segmen itulah yang banyak belanja car audio,” tutupnya.

Editor : Eka Budhiansyah

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Cocok Untuk Liburan Tahun Baru, Harga Mobil Bekas Daihatsu Sigra Cuma Segini

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa