GridOto.com - Wuling Almaz resmi diluncurkan di Indonesia pada Rabu (27/2/2019) dengan banderol Rp 318,8 juta.
Dengan angka di atas Rp 300 juta, banyak yang berpendapat Wuling Almaz terlalu mahal dan sulit diterima konsumen.
Terlebih jika berkaca dari penjualan saudaranya yakni DFSK Glory 580, yang dapat dikatakan tidak terlalu baik sejak diluncurkan di Indonesia.
Bukan tanpa sebab, Glory 580 dan Almaz dinilai memiliki sejumlah persamaan seperti, mesin 1.5 turbo, jumlah kursi 5 penumpang, dan harga untuk varian tertinggi DFSK yang juga di atas Rp 300 jutaan, tepatnya Rp 308 juta.
(Baca Juga : Faktor 'Unjuk Gigi' Jadi Alasan Wuling Almaz cuma Punya Satu Varian)
Lalu, bagaimana strategi Wuling untuk membuat Almaz bisa lebih diterima konsumen?
Menurut Yedi Y Sondy, Sales Operation Director Wuling Motors, Almaz kini difokuskan untuk meningkatkan feel experience dan penilaian masyarakat terhadap produk Wuling.
Baginya, memberikan pengalaman kepada konsumen soal keunggulan Almaz adalah yang terpenting.
"Pengelaman konsumen itu lebih penting dari target dan lainya. Kalau konsumen sudah memiliki pengalaman kepada produk kami, sudah merasakan keunggulan dan kenyamanan produk kami, penjualan itu akan mengikuti dengan sendirinya," ucap Yedi (27/2).
(Baca Juga : Meski Sudah Dipesan 1.000 Unit, Wuling Tak Pasang Target untuk Almaz)
Sementara, Brand Manager Wuling Motors, Dian Asmahani, mengaku pihaknya percaya diri harga Almaz dapat diterima konsumen.
Alasannya, Almaz merupakan smart technology SUV, yang memiliki fitur-fitur terdepan ketimbang para pesaingnya.
"Kami ada turbo dan CVT, turbo kami paling besar secara torsi di kelasnya. Selain itu kami memiliki leading features dan desain yang keren," kata Dian.
"Kami sangat pecaya diri fitur-fitur kami adalah yang terdepan di kelasnya. Kami melihat harga segitu, jika dibandingkan dengan fitur dan teknologi yang kami berikan, kami sangat percaya diri dengan produk kami." jelasnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR