GridOto.com - Kementerian Perhubungan terus menindak truk melebihi muatan atau yang disebut dengan Truk Odol (Over Dimension and Over Load).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berdialog dengan para pengusaha dan asosiasi untuk mendapatkan solusi memberantas truk odol.
Hal ini ia sampaikan saat membuka Rakernas Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) tahun 2019 di Hotel Santika, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
“Kalau kita bicara tentang odol, kita harus bicaranya terintegrasi antara semua pihak baik itu owner, pemilik truk dan supir," kata Budi di Jakarta, Kamis (14/2/2019).
"Karena odol itu, cost kita untuk maintain jalan lebih banyak, sehingga uangnya tidak bisa dipakai untuk bangun jalan yang baru,” ujar Budi.
(Baca Juga : Agar Tidak Ditilang Ketika Pakai GPS, Nih Kemenhub Berikan Tipsnya)
Ia mengaku, dampak buruk dari truk odol yaitu menyebabkan peningkatan biaya perbaikan jalan.
Padahal seharusnya anggaran tersebut dapat dipergunakan untuk membangun jalan baru.
Karena itu keberadaan truk odol harus diatur.
Namun Menhub menyebut bahwa pihaknya akan mengutamakan dialog, tidak langsung melakukan penindakan.
(Baca Juga : Kemenhub Mengkaji Kemungkinan untuk Membuat Jalur Khusus Motor di Tol)
“Saya bilang kepada pak Dirjen Perhubungan Darat dan Kakorlantas jangan dulu dilakukan penindakan, kita coba melalui dialog kita kasih waktu,” sebutnya.
“Perintah Presiden jangan menambah beban masyarakat. Dan kalau ada sesuatu, lakukanlah dialog. Kami selalu melakukan dialog."
Lebih lanjut Menhub akan memberikan apresiasi kepada pengusaha yang telah meninggalkan truk odol.
“Pengusaha yang telah menerapkan anti odol harus kita apresiasi, seperti yang ada di Pekanbaru," ucap dia.
Karenanya, dalam waktu dekat pihaknya bersama Dirjen Perhubungan Darat akan meninjau Pekanbaru sekaligus memberikan apresiasi.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
KOMENTAR