GridOto.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan, ekspor otomotif akan menjadi salah satu sektor prioritas.
Hal ini sesuai implementasi Making Indonesia 4.0, karena sektor industri otomotif juga dinilai sudah dalam struktur industrinya.
Kemenperin menargetkan ekspor mobil CBU mencapai 400.000 unit pada tahun ini, atau naik 51,2% secara tahunan.
Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor adalah Filipina, Kamboja, Vietnam dan beberapa negara di Amerika Latin seperti Peru.
(Baca Juga : Mantap! Kemenperin Dorong Industri Daur Ulang di Sektor Otomotif)
“Sebenarnya kalau ASEAN sudah seluruhnya, tapi negara-negara tadi yang terbesar,” imbuhnya.
Ia menegaskan, rata-rata mobil yang diekspor memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 80 persen, dan capaian itu akan terus ditingkatkan.
“Karena dengan TKDN inilah, mereka mempunyai tingkat kompetitif untuk ekspor,” tuturnya.
Jumlah ekspor kendaraan roda empat CBU diproyeksikan terus meningkat seiring penerapan kebijakan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai dalam bentuk utuh (CBU) mulai 1 Februari.
(Baca Juga : Mulai WR250 Hingga R1M, Ini Daftar Motor CBU Yamaha yang Dijual di Indonesia. Segini Harganya)
Dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) ekspor mobil utuh (CBU) sepanjang 2018 tumbuh 14,44 persen menjadi 264.553 unit dibanding tahun sebelumnya.
Capaian tersebut merupakan yang tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
“Tahun kemarin, ekspor mobil CBU sudah lebih dari 264 ribu unit, dan yang bentuk CKD sekitar 82 ribu unit, sehingga total melampaui 346 ribu unit dengan nilai USD4 miliar dan tambahan dari ekspor komponen otomotif senilai USD2,6 miliar,” ungkap Airlangga.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR