GridOto.com - Kecelakaan di jalan banyak dipengaruhi banyak faktor.
Untuk terhindar dari kecelakaan, dibutuhkan konsentrasi mengemudi yang baik.
Dan teknik pengereman di jalan tol maupun jalan raya juga harus di lakukan dengan baik.
Cara pengereman yang benar setidaknya akan membantu mengurangi terjadinya kecelakaan.
Bagaimana dengan panic braking alias pengereman darurat?
(Baca Juga : Video Cara Mengerem Mobil Yang Benar, 5 Menit Belajar Pasti Bisa)
Menurut Jusri Pulubuhu pendiri sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting, panic braking menjadi solusi terakhir saat keadaan sudah tidak memungkinkan.
"Panic braking harus dilakukan dengan benar dan dilakukan bila keadaan aman. Karena bila panic braking dilakukan, kondisi kendaraan di belakang juga harus sigap," ucap Jusri Pulubuhu.
Panic braking pada mobil-mobil tertentu akan menimbulkan selip pada roda.
Ini biasa terjadi pada mobil-mobil lawas.
Untuk mobil-mobil terbaru sudah dilengkapi dengan ABS, EBD dan sebagainya untuk mengurangi roda selip.
(Baca Juga : Ini Cara Mengerem Mobil Yang Aman Saat Akan Menikung)
"Namun, kemungkinan selip masih akan terjadi walau kecil. Saat terpaksa di kondisi harus dilakukan panic braking, barengi juga dengan menyalakan lampu hazzard untuk memberi tahu pengemudi di belakang," tambahnya.
Lampu hazzard ini memberitahukan ada kondisi darurat yang terjadi di depan.
"Pada mobil-mobil tertentu, lampu hazzard otomatis beberapa detik akan menyala ketika panic braking dilakukan," bebernya.
Tidak hanya itu, panic braking juga akan membuat gaya gravitasi atau g-force badan akan terdorong ke depan dengan ekstrim.
(Baca Juga : Cara Mengerem Mobil Yang Benar Dan Aman, Kuncinya Ini Sob)
Ini pentingnya menggunakan safety belt dengan benar.
Terakhir, sebisa mungkin hindari panic braking dengan kesadaran mengemudi dengan benar dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas ya sob.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR