GridOto.com - BMW Indonesia pertama kali mulai meluncurkan mobil listriknya pada tahun 2014 silam dengan BMW i8 Plug-in Hybrid.
Pasar mobil listrik di Indonesia sendiri masih dianggap sebelah mata.
BMW Indonesia pun menyampaikan strateginya agar kelar masyarakat Indonesia khususnya pelanggan setia BMW dapat lebih melirik mobil listrik.
“Kalau kita berbicara mengenai mobil listrik, BMW Indonesia menyambutnya dengan sangat positif,” ujar Jodie O’tania selaku Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia.
(Baca Juga : BMW i8 Dibuat Karatan, Pakai Pelek yang Harganya Setara 3 Yamaha NMAX!)
“BMW pertama kali memulai mobil listriknya pada tahun 2014 dan saat itu belum ada yang bicara mengenai mobil listrik,” tambahnya.
Karena berdasarkan pengalaman BMW memulai sebuah mobil listrik langsung ke mobil listrik seutuhnya itu sangat sulit.
Karena yang harus diyakinkan itu adalah mindset dari pelanggan setia BMW.
“Kami harus meyakinkan benefitnya, kesiapan dari mobil listrik itu sendiri, apabila kendaraan ini full elektrik tapi belum didukung dengan infrastruktur yang tepat, pasti pelanggan tidak akan memilih mobil listrik sebagai pilihanya,” katanya.
(Baca Juga : Cocok Enggak Nih BMW i8 Tampil Gambot Khas Liberty Walk?)
Jadi berdasarkan pengalaman BMW Indonesia untuk akhrinya bisa meyakinkan pelanggan bisa di mulai dengan Plug-in hybrid.
Yang memang masih bisa menggunakan combustion engine selain dari baterai.
“Pada saat pelanggan sudah merasakan benefitnya mulai dari kenyamanan saat di pakai, Karena pasti ada yang bilang ini listrik batrai pasti performanya tarikanya tidak seperti combustion engine,” tambahnya lagi.
“Apalagi orang-orang pelanggan bmw yang memang fokus pada kedinamisan dan performa kendaraan, tapi begitu mereka coba secara tarikan secara performa itu sama dengan combustion engine,” jelasnya.
(Baca Juga : Dukung Bimmerfest 2018, BMW Indonesia Bawa BMW i8 Roadster ke Semarang)
Kelebihannya mobil listrik yang pertama adalah nilai ekonomis, dimana pasti lebih murah lebih terjangkau dibandingkan bahan bakar bensin.
Kemudian lebih ramah lingkungan jadi banyak sekali benefit yang harus diyakinkan kepada pelanggan.
Yang pada akhirnya mereka bisa switch dari combustion engine atau mereka menambahkan kendaraan pilihanya dengan mobil listrik.
“Tapi apabila langsung ke mobil listrik itu akan sulit, pasti mereka merasa tidak percaya diri apabila sedang di tengah jalan macet kemudian tidak ada pusat pengisisn baterai apa yang harus dilakukan," tutupnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR